Manokwari,Linkpapuabarat.com-Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Manokwari, Papua menggelar lomba dayung kreasi tradisional untuk memikat wisatawan berkunjung di daerah ini.
Kepala Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga Manokwari, I Gede Wiradana disela kegiatan yang digelar di pantai BLK itu mengutarakan Manokwari memiliki beberapa keunggulan pada bidang budaya dan pariwisata.
“Masyarakat kita memiliki budaya tradisional cukup bagus. Untuk potensi pariwisata Manokwari pun layak untuk dikunjungi,” kata Wiradana, Kamis (29/10)
Pemerintah daerah, katanya, berupaya untuk mengoptimalkan potensi budaya dengan pariwisata. Pihaknya meyakini budaya menjadi daya terik bagi wisatawan.
Dinas Pariwisata pun sedang mendorong agar kegiatan ini digelar secara rutin setiap tahun. Tak hanya dayung, kesenian tradisional yang lain pun akan diangkat untuk menopang sektor pariwisata Manokwari.
“Kita kekayaan budaya cukup banyak. Selain dayung tradisional masyarakat juga punya tarian tradisional seperti tari ular tumbuk tanah, termasuk nanti kita akan angkat kuliner khas Manokwari,” ujarnya.
Menurutnya, Papua Barat sudah memiliki agenda rutin tahunan diantaranya hari ulang tahun pekabaran Injil serta hari seni dan budaya. Pihaknya akan memanfaatkan momentum tersebut untuk membakitkan pariwisata.
Gede mengutarakan bahwa saat ini masih dalam situasi pandemi COVID-19 sehingga kegiatan tersebut masih dilakukan secara terbatas. Setelah pandemi berakhir pihaknya ingin melaksanakan kegiatan dengan skala yang lebih besar.
“Lomba dayung ini hanya diikuti peserta dari Manokwari dan semua pemuda asli Papua. Kalau situasinya sudah membaik mudah-mudahan kedepan kita bisa melibatkan peserta dari daerah lain,” dia lagi.
Manokwari merupakan salah satu kabupaten tertua di Papua dan Papua Barat. Daerah ini pun menjadi pusat peradaban Injil di tanah Papua.
Selain memiliki potensi pariwisata sendiri Manokwari juga merupakan pintu masuk bagi wisatawan yang ingin berlibur ke obyek wisata di Kabupaten Pegunungan Arfak serta Taman Nasional Teluk Cenderawasih di Teluk Wondama.(LPB1/red)