26.3 C
Manokwari
Jumat, November 22, 2024
26.3 C
Manokwari
More

    Wali Kota Medan Lakukan Digitalisasi Sandang dari Pakaian Adat Jadi Busana Siap Pakai

    Published on

    MEDAN, LinkPapua.com – Wali Kota Medan, M. Bobby Afif Nasution, adalah salah penerima Anugerah Kebudayaan PWI Pusat 2023 dari 10 bupati/wali kota penerima tahun ini.

    Bobby dinilai sukses mengembangkan sandang di Kota Medan, Sumatera Utara, menjadi busana sehari-hari melalui digitalisasi sandang gaya Medan. Hasilnya telah tampak tidak saja ke tingkat nasional, tetapi juga internasional.

    Medan adalah kota terbesar ketiga di Indonesia dengan jumlah penduduk 2.460.858 jiwa. Dengan luas dan jumlah penduduk sebanyak itu, Medan tentu menjadi salah satu pusat pertumbuhan di negeri ini, termasuk pusat pertumbuhan dalam hal sandang atau mode.

    Wali kota lulusan S2 Fakultas Manajemen dan Bisnis di Institut Pertanian Bogor (IPB) ini, melihat peluang di bidang sandang itu dan memutuskan untuk mengembangkannya karena memiliki prospek yang bagus dan menjanjikan secara ekonomi bagi pelaku usaha kecil dan menengah serta masyarakat pada umumnya.

    Bobby yang datang ke PWI Pusat di Jakarta mengenakan adat Batak itu mengatakan Medan merupakan kota yang mulikulutral, kota yang memiliki suku dan adat yang beragam.

    Baca juga:  PWI Teluk Bintuni Bagikan 100 Paket Sembako untuk Masyarakat Terdampak Covid-19

    “Pakaian adat di Medan begitu banyak jenisnya,” katanya.

    Akan tetapi, pakaian tersebut umumnya hanya dikenakan saat upacara adat saja. Padahal, menurut Bobby, pakaian adat tidak perlu menunggu upacara adat baru dikenakan. Pakaian adat mestinya bisa dikembangkan menjadi busana sehari-hari dan dikenakan kapan saja sesuai dengan selera zaman now.

    Fakta di lapangan menunjukkan bahwa kain adat baik itu ulos maupun songket umumnya masih dihasilkan secara tradisional sehingga produksinya terbatas dan kurang memberi dampak kepada pengrajin kain adat. Apalagi busana adat itu masih terbatas penggunaannya untuk upacara ada saja.

    Kondisi itu mendorong suami Kahiyang Ayu, putri Presiden Joko Widodo (Jokowi), itu mengembangkan ekonomi kerakyatan berbasis kearifan lokal.

    “Dengan memanfaatkan perkembangan teknologi, kami berupaya untuk meningkatkan ekonomi kerakyatan berbasis kearifan lokal,” jelas Bobby beberapa waktu lalu saat presentasi di depan tim juri yang terdiri ats para wartawan senior, akademisi, hingga pengamat kebudayaan dan seni.

    Baca juga:  Ketua PWI Pusat: Sumatera Barat Tuan Rumah Porwanas 2024

    Saka Sanwira

    Salah satu upayanya melalui program Satu Kelurahan Satu Sentra Kewirausahaan (Saka Sanwira). Saat ini, program tersebut tengah dikembangkan melalui kolaborasi organisasi perangkat daerah (OPD) terkait dengan sasaran para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan pengrajin binaan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Medan.

    Untuk itu, para pelaku UMKM bersama pengrajin binaan Dekranasda yang bergerak di bidang sandang diberikan wadah untuk mengembangkan diri dalam bidang busana. Melalui pemanfaatan ekonomi digital, Pemerintah Kota (Pemkot) Medan memberi dukungan promosi potensi keunikan dan keunggulan daerah Kota Medan dalam bidang sandang.

    Dengan basis kearifan lokal, pewarnaan kain adat dilakukan dengan menggunakan pewarna alami dari buah, daun, kulit, dan bunga mangrove untuk batik. Selain itu, daun, kulit, bunga, dan buah mangrove juga digunakan untuk motif kain, pakaian, tas dan produk-produk hasil kerajinan lainnya.

    Yang Lokal Yang Juara

    Pemkot Medan tidak hanya mengembangkan produknya, tetapi juga pemasarannya. Bobby memanfaatkan platform digital untuk pemasarannya. Pemkot Medan telah bekerja sama dengan Tokopedia, Gojek, Shopee Medan, dan lainnya.

    Baca juga:  RUU ASN Disahkan, Tak Ada PHK Massal Honorer

    Kerja sama dengan Tokopedia, misalnya, melalui kampanye “Yang Lokal Yang Juara”. Sementara, kerja sama juga dijalin dengan Gojek dalam pemberdayaan usaha kecil dan menengah.

    “Saya telah mewajibkan pegawai negeri di lingkungan Pemerintahan Kota Medan untuk mengenakan pakaian dinas harian khas daerah pada setiap Jumat. Harapannya, dapat meningkatkan penjualan dari pelaku UMKM yang ada di Kota Medan, khususnya kain ulos dan songket yang menjadi ciri khas Kota Medan,” kata Bobby penuh semangat.

    Usaha mengembangkan ulos dan songket untuk pakaian siap pakai (ready to wear), tas, sepatu, dan aksesori mulai memberikan hasil. Sandang asal Medan itupun mulai tampil panggung busana nasional dan siap ke mancanegara.

    Dengan berbekal kearifan lokal, Bobby telah mengembangkan sandang di daerahnya berbasis digiltal ala Medan. Program ini mulai berbuah dan menjanjikan prospek ekonomi yang menjanjikan bagi pelaku UMKM dan masyarakat pada umumnya. (*/Red)

    Latest articles

    Bawaslu Papua Barat Ingatkan Logistik Harus Tiba di TPS pada H-1

    0
    MANOKWARI,Linkpapua.com - Bawaslu Papua Barat memastikan distribusi logistik Pilkada 2024 harus telah tiba di TPS pada H-1, atau 26 November. Bawaslu meminta penyelenggara memastikan...

    More like this

    PWI Jabar Dukung Kepemimpinan Zulmansyah sebagai Ketum PWI Pusat

    BANDUNG, linkpapua.com- Rapat pleno diperluas Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Jawa Barat menegaskan dukungan...

    Petrus Kasihiw: Kunjungan Paus Fransiskus ke RI Momen Monumental bagi Umat Katolik

    Papua Barat Daya,LinkPapua.com - Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik Dunia, melakukan kunjungan apostolik bersejarah...

    Inspiratif! Dr dr Vina Ariesta Raih Woman Empower Women Award 2024

    JAKARTA,linkpapua.com- Entrepreneur perempuan, Dr dr Vina Ariesta Dewi MPd M Biomed (AAM) Dipl CIBTAC,...