MANOKWARI, LinkPapua.com – Pemerintah Distrik Manokwari Selatan (Mansel) terus berupaya mengentaskan kasus stunting di wilayahnya. Berbagai upaya dilakukan, salah satunya aktif melakukan pendampingan jika ditemukan balita terindikasi stunting.
Data Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DPPPAKB) Kabupaten Manokwari, dari 1.243 balita di Distrik Mansel, terdapat 43 balita berisiko stunting yang 20 di antaranya dalam pengawasan.
Kepala Distrik Mansel, Meliana Sayutan, mengatakan pihaknya berupaya bersama perangkat daerah terkait maupun pemangku kebijakan lainnya dalam menyelesaikan persoalan stunting.
“Kami di distrik selalu memberikan informasi untuk mengambil langkah jika ada anak yang terindikasi stunting. Petugas lapangan yang ada memberikan pendampingan jika ditemukan balita yang terindikasi stunting,” kata Meliana, dalam sosialisasi Kelompok Kerja (Pokja) Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dan Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang dilaksanakan DPPPAKB Manokwari, Jumat (20/1/2023).
Dia menyampaikan, sesuai arahan pemerintah pusat yang memerintahkan agar penggunaan dana desa juga diperuntukkan bagi penanganan stunting, pihaknya pun ikut melakukan pengawasan.
“Di tahun 2023 memang sudah diperintahkan dana desa juga ada alokasi anggaran untuk penanganan stunting melalui musyawarah kampung. Kami bersyukur kampung-kampung yang ada di Manokwari Selatan sudah melaksanakan itu,” ujarnya. (LP3/Red)