MANOKWARI, LinkPapua.com – Perekaman Kartu Tanda Penduduk elektronik atau KTP-el di Papua Barat sampai semester I 2022 lalu barat baru mencapai 74 persen.
Penduduk yang telah melakukan perekaman KTP-el sebanyak 600.347 dan yang belum melakukan perekaman 215.059 dari total jumlah penduduk Papua Barat 1.161.028 jiwa.
“Iya, ini data DKB (data konsolidasi bersih) semester 1 2022. Data semester II belum dirilis oleh Ditjen Dukcapil (Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil),” ujar Kepala Dinas Dukcapil Papua Barat, Ria Maria Come, yang dikonfirmasi LinkPapua.com, Jumat (20/1/2023).
Dia menjelaskan, perekaman KTP-el di 13 kabupaten/kota tertinggi, yakni Kabupaten Sorong Selatan sebesar 96 persen dengan jumlah penduduk 51.961 jiwa.
Kabupaten Fakfak 93 persen dengan jumlah penduduk 89.319 jiwa. Kabupaten Raja Ampat 91 persen dengan jumlah penduduk 66.793 jiwa.
Kabupaten Manokwari 87 persen 200.785 jiwa. Kabupaten Kaimana 80 persen dengan jumlah penduduk 65.061 jiwa. Kabupaten Teluk Bintuni 79 persen dengan jumlah penduduk 80.884 jiwa.
Kabupaten Sorong 77 persen dengan jumlah penduduk 124.195 jiwa. Kabupaten Teluk Wondama 75 persen 45.030 jiwa. Kabupaten Manokwari Selatan 66 persen dengan jumlah penduduk 37.423 jiwa.
Kota Sorong 62 persen dengan jumlah penduduk 282.802 jiwa.
Kabupaten Tambrauw 61 persen 32.617 jiwa. Kabupaten Maybrat 44 persen dengan jumlah penduduk 44.686 jiwa. Kabupaten Pegunungan Arfak 32 persen dengan jumlah penduduk 39.472 jiwa.
Kata dia, jumlah penduduk di Papua barat sesuai data yang dirilis Ditjen Dukcapil per 30 Juni 2022 jumlah penduduk Papua Barat 1.161.028 jiwa dan jumlah ini yang dipakai Komisi Pemilihan Umum (KPU).
“Jumlah penduduk Papua Barat 557.974 jiwa, jika dibandingkan dengan Provinsi Papua Barat Daya tentu di sana lebih banyak,” paparnya.
Sekarang, kata dia, tugas Dukcapil melakukan perekaman KTP-el yang akan digunakan dalam pemilu nanti.
“Terus terang cakupan perekaman KTP-el kita termasuk Papua Barat Daya baru 74 persen, sementara target nasional harus mencapai 99,3 persen dan target provinsi 80 persen,” bebernya.
Kata dia, permasalah dalam perekaman KTP-el, yakni jaringan sehingga harus mencari daerah terdekat untuk melakukan perekaman.
“Tahun ini kita akan membantu kabupaten yang perekaman KTP-el masih rendah. Pegaf, Mansel, dan Wondama kita akan turun ke sana,” ucapnya. (LP9/Red)