MANOKWARI – DPD Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Provinsi Papua Barat menggelar Musyawarah Daerah ke-V, Jumat (2/12/2022). Musda dituntut melahirkan kader kolaboratif dan berintegritas.
Ketua Caretaker DPD IMM Papua Barat Tri Putra Jayadi Prima mengatakan, pelaksanaan musda ini harus bisa berjalan dengan lancar dan sukses.
“Siapa saja yang terpilih dari Musda IMM Papua Barat, harus bisa menahkodai lembaga lebih baik lagi,” ujar Prima, Jumat (2/12/2022).
Nantinya, nahkoda yang lahir dari Musda IMM Papua Barat ini dapat bergerak mewujudkan transformasi kepemimpinan kolaboratif sesuai dengan tema. Hanya saja, Prima menyadari kerja-kerja kolaboratif di internal dan eksternal IMM sendiri masih menjadi tugas besar bagi pengurus di seluruh Papua Barat.
“Untuk menyelesaikan dinamika di internal dan eksternal, kita memiliki aturan yang harusnya dipatuhi serta bisa diselesaikan,” jelasnya.
Prima berharap, ke depan seluruh kader-kader IMM Papua Barat bisa berkomitmen agar bekerja sama untuk membenahi persoalan di wadah ini.
“Kita juga tetap mengawal kebijakan terkait pembangunan SDM, sosial dan bahkan pendidikan di Papua Barat,” tutur Prima.
Pasalnya, IMM posisinya ada di tiga lingkup yakni sosial, keagamaan dan masyarakat. Sehingga, persoalan kebijakan pemerintah tetap menjadi konsentrasi IMM.
Selain itu Sekretaris Bidang Organisasi DPP IMM Cilfan Jaguna meminta agar Musda IMM Papua Barat harus berjalan baik.
“Sehingga lewat Musda ini bisa melahirkan pemimpin yang menjalankan nilai di balik tema yakni transformasi kepemimpinan kolaboratif di Papua Barat,” katanya.
“Kami di DPP IMM berharap agar kawan-kawan di Papua Barat harus bisa berkolaborasi ke semua pihak,” katanya.
Cilfan menjelaskan, saat ini Ketua DPP IMM telah memberikan satu peringatan yang harus dimulai dari narasi menuju aksi dan inklusif berkemajuan.
“Diperkuat dengan tiga pilar gerakan IMM dari Rakornas yakni mandiri secara ekonomi, mandiri secara akademik, dan mandiri secara politik,” tegasnya.
Berangkat dari tiga pilar itu, nantinya menjadi titik awal bagi gerakan IMM yang nantinya ditindaklanjuti oleh kader-kader di seluruh daerah termasuk Papua Barat. Cilfan berharap, IMM Papua Barat tidak terlalu tertutup dan harus menghentikan segala dinamika, agar lebih fokus dalam berkontribusi bagi masyarakat dan daerah
IMM Harus Lebih Maju
Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Papua Barat Dr Mulyadi Djaya menambahkan, IMM harus bisa lebih maju lagi. Sebab tantangan organisasi sangat komplet di masa depan.
“Dari Musda IMM Papua Barat hari ini harus menghasilkan kepemimpinan yang lebih transformasi dan kolaboratif,” ujarnya.
Mulyadi menuturkan, seiring perkembangan zaman ke depan sangat dibutuhkan kader Muhammadiyah yang siap untuk memberikan kontribusi kepada Provinsi Papua Barat.
“Daerah membutuhkan anak muda agresif, progresif dan memiliki pemikiran maju serta berlandaskan pengetahuan agama yang baik,” pungkasnya. (*)