MANOKWARI, LinkPapua.com – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Papua Barat terancam putus kerja sama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan jika tahun depan tidak mengikuti akreditasi.
Direktur RSUD Papua Barat, dr. Arnoldus Tiniap, kepada wartawan, Sabtu (12/11/2022), mengatakan setelah standar minimal pelayanan sudah diakui, selanjutnya mulai persiapan untuk peningkatan kelas.
RSUD Papua Barat tahun ini baru buka pelayanan umum setelah sebelumnya hanya melayani pasien Covid-19 sejak 2020. Namun, rumah sakit siap menghadapi akreditasi tahun depan.
“Kita diharuskan ikut akreditasi. Kalau tahun depan tidak ikut akreditasi maka kerja sama dengan BPJS akan diputuskan. Yang ada sekarang baru buat komitmen, dalam jangka waktu setahun ke depan kita sudah harus akreditasi, kalau tidak berarti kita putus kerja sama,” kata dr. Arnoldus usai menghadiri peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) di RSUD Manokwari.
Dokter Arnoldus mengaku, RSUD Papua Barat memiliki target nilai tertinggi dalam akreditasi tahun depan. “Kita harus memiliki target tertinggi. Akreditasi dilihat secara keseluruhan, mulai dari SDM (sumber daya manusia), jumlah dokter, hingga pelayanan sudah memenuhi. Kalau akreditasi tipe C kita sudah siap dan ini merupakan akreditasi pertama RSUD Papua Barat,” paparnya.
Mengenai peningkatan kelas RSUD Papua Barat, dia mengaku masih membutuhkan waktu. “Peningkatan kelas tidak mudah, butuh waktu. Namun, kita punya target waktu paling tidak 2025 atau 2026. Mudah-mudahan bisa,” ujarnya.(LP9/Red)