MANOKWARI, Linkpapua.com – Pangdam XVIII/Kasuari, Mayjen TNI Gabriel Lema, memberikan pengarahan kepada 600 calon tamtama (catam) di Lapangan Makodam, Trikora, Manokwari, Selasa (8/11/2022). 600 catam ini merupakan rekrutan otonomi khusus (otsus), reguler maupun keagamaan.
Pangdam menyampaikan, ia memandang perlu untuk memberikan pengarahan kepada 600 peserta seleksi. Sebab, seleksi sudah berada pada tingkat panitia pusat (panpus).
“Dalam pelaksanaan seleksi tingkat panpus ini sebelum berjalan, Pangdam perlu menyampaikan arah-arahan kepada semuanya baik itu kepada panitia sendiri maupun kepada para calon tamtama dan ucapan terima kasih kepada semuanya. Karena sampai di tahap panpus ini, kalian sudah melalui tahapan yang pada tingkat sub panda yang jumlahnya cukup besar,” kata Pangdam.
Pangdam menjelaskan bahwa dalam pelaksanaan tes ini akan menghasilkan jumlah sesuai dengan alokasi pendidikan.
“Yang jelas semuanya berdasarkan dari kemampuan kalian sendiri dan hasil tes sehingga akan dirangking dan diurutkan berdasarkan kemampuanmu, baik itu yang sumbernya reguler keagamaan termasuk otsus. Bagi yang belum berhasil yang diperbuat adalah pahami kekurangan apabila ada kesempatan lagi silakan disiapkan dengan sebaik-baiknya untuk mengikuti seleksi pada kesempatan berikutnya,” ujarnya.
Pangdam yang bertindak selaku ketua panitia seleksi di tingkat pusat ini, menuturkan bahwa dalam seleksi ini kemampuan para calon akan dicek, diukur, dan dinilai oleh pihak-pihak yang berwenang dengan menggunakan alat-alat ukur sah, mulai administrasi, jasmani, kesehatan psikologi mental ideologi, dan lain sebagainya.
“Bagi yang belum lulus bukan berarti bahwa referensi kemampuanmu tidak bisa, kondisi dirimu kalian sudah tahu dan itu adalah bekal untuk berpikir di bidang yang lain apabila umur sudah melampaui standar. Jangan buang-buang waktu berlatih lagi perbaiki kesehatan dan lain sebagainya,” tuturnya.
Di samping itu, kata Pangdam, yakin berkat Tuhan yang akan menjawab semuanya. Sebab, sejatinya berkat Tuhan akan menyertai bagi tiap manusia yang menyadari kemampuannya dan melakukan dengan cara-cara yang terhormat dan baik. Dengan cara itu yang akan menentukan dan membuka jalan baik untuk dirinya sendiri.
“Dalam pelaksanaan tes nanti, semua harus menjaga kebersamaan. Jangan berpikir lulus atau tidak. Tetapi, ini adalah kesempatan untuk semakin memantapkan serta mengetahui lagi tentang kesiapan kondisi fisik, baik mulai secara badan, pemikiran bahkan sampai dengan cara-cara kalian menyelesaikan setiap materi dalam tes nantinya,” pesannya.
“Saling mendukung, jangan ada yang melihat satu dengan yang lain seakan-akan musuh karena sejatinya garis tangan yang ditentukan oleh Tuhan itu sudah ada. Selama pelaksanaan tes percayakan semuanya kepada penyelenggara seleksi. Laporkan apabila ada hal-hal yang mengganjal dan lain sebagainya,” imbuhnya. (LP2/Red)