MANOKWARI, Linkpapua.com – Rapat Kerja Daerah (Rakerda I) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Papua Barat masa khidmat 2022-2026 menyerukan pentingnya persatuan dan kekuatan umat dalam mendorong pembangunan di Papua Barat.
Hal ini tertuang dalam tema Rakerda I MUI Provinsi Papua Barat di Gedung Pari, Kabupaten Raja Ampat, Jumat (16/9/2022) malam, yang mengusung tema Merajut Persatuan dan Kekuatan Umat untuk Membangun Papua Barat yang Rukun, Damai dan, Sejahtera.
Ketua MUI Papua Barat, K.H. Ahmad Nausrau, melalui rilisnya mengatakan, tujuan rakerda ini, selain untuk menyusun program kerja strategis juga sekaligus mengevaluasi program kerja yang sudah dilaksanakan dan sedang berjalan. Disadari bahwa MUI Papua Barat memiliki peran dan tanggung jawab yang besar.
Terdapat empat peran dalam membangun bangsa dan negara. Dalam kontes yang pertama, kata dia, yakni ikut mendukung bersama seluruh komponen bangsa memperkuat persatuan dan kesatuan.
“MUI merupakan wadah bernaung seluruh ormas Islam sehingga memiliki tanggung jawab besar serta peran strategis. Kemudian, menjadi pilar terdepan dalam menjaga akidah dari upaya liberalisasi yang kemudian menjauhkan umat dari nilai-nilai spiritual. MUI sebagai wadah yang berkomitmen dan mendukung stakeholder dalam menjaga Papua Barat sebagai daerah dengan tingkat kerukunan serta toleransi terbaik di Indonesia,” ucap Nausrau.
Dikatakannya, maju dan mundurnya bangsa ini, menjadi salah satu tanggung jawab MUI.
Bupati Raja Ampat, Abdul Faris Umlati, menyampaikan terima kasih kepada ketua dan seluruh pengurus MUI Papua Barat yang telah memilih Raja Ampat sebagai tempat Rakerda I.
“Sebagaimana kita pernah alami, dua tahun terakhir (Raja Ampat,) karena Covid-19, kita tidak pernah menggelar kegiatan-kegiatan. Dan hari ini kami bersyukur telah mempercayakan daerah ini untuk Rakerda I MUI Papua Barat,” ujarnya.
Dikatakan Bupati, MUI juga pernah menggelar Rakernas di Raja Ampat yang dihadiri langsung oleh Ketua Umum MUI Pusat saat itu K.H. Ma’ruf Amin yang kini menjadi Wakil Presiden RI.
“Pemda Raja Ampat selalu terbuka untuk semua golongan yang ingin menggelar kegiatan. Sidang Sinode ke-17 pun pernah digelar di daerah ini. Bahwa bukanlah seorang bupati yang hebat, melainkan tingginya toleransi dan komitmen masyarakat dalam merawat persatuan dan kesatuan di daerah ini,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua MUI Pusat Koordinator Papua dan Maluku, K.H. Muhammad Cholil Nafis, menyebutkan rakerda ini bagian dari tanggung jawab kepemimpinan umat.
“Perlunya perencanaan yang baik melalui rakerda ini karena esensi dari rakerda, yakni mempertahankan kerukunan umat dan memaksimalkan pengabdian kepada bangsa dan negara,” tuturnya.
Penjabat Gubernur Papua Barat, Paulus Waterpauw, yang diwakili Staf Ahli Bidang Pemerintahan dan Otonomi Khusus, R.M. Tamrin Payapoh, berpesan agar MUI mampu memberikan fatwa dan pencerahan kepada umat. Para ulama memiliki peran penting dan strategis khususnya dalam menjaga, mencerahkan, dan mencerdaskan umat.
Dalam rakerda yang akan berlangsung hingga Minggu (18/9/2022) besok, selain dihadiri seluruh pengurus MUI Papua Barat serta ketua serta sekretaris MUI kabupaten/kota, juga para ormas Islam dan kepemudaan. (LP3/Red)