MANOKWARI, Linkpapua.com – Dinas Peternakan dan Pertanian Kabupaten Manokwari, Papua Barat, mencatat kasus African Swine Fever (ASF) di Manokwari tembus pada angka 1.550 babi dan semua mati sejak awal penyebarannya. Namun, sejak Agustus 2021 sudah nihil atau tidak ada lagi kasus.
Walaupun sudah nihil kasus, Dinas Peternakan dan Pertanian Manokwari tetap melakukan langkah antisipasi. Beberapa waktu lalu telah dikirim sejumlah sampel untuk dilakukan penelitian lebih lanjut.
Kepala Bidang Peternakan Dinas Peternakan dan Pertanian Manokwari, Nixon Karubaba, mengatakan sejak Agustus 2021 lalu sampai saat ini tidak ada lagi babi yang mati karena ASF.
“Minggu lalu kita sudah kirim 30 sampel darah babi dan kirim ke Makassar (Sulawesi Selatan) dan sekarang tinggal menunggu hasil. 7 April 2021 dinas bikin surat melarang lalu lintas ternak babi. Agustus lakukan pemeriksaan masih kena sampai sekarang tidak ada babi yang mati,” bebernya kepada wartawan, Kamis (7/7/2022).
Dia mengungkapkan, meski sudah dilarang, tetapi ada sejumlah oknum yang masih juga melakukan pengiriman ternak babi. Padahal, kata dia, babi yang sudah terkena virus ASF 100 persen akan mati.
“Kita punya babi sangat dinantikan pasar Nabire. Hingga saat ini tidak ada pengiriman ternak babi tapi ada yang nakal,” katanya.
Dia berharap kepada masyarakat yang akan melakukan pemotongan babi dan dipasarkan ke masyarakat bisa dilakukan di rumah potong hewan (RPH) sehingga daging yang akan dipasarkan benar-benar dari ternak yang sehat. (LP9/Red)





