Bintuni – Satu kaca jendela Puskesmas Babo, pecah akibat lemparan batu. Di lokasi itu juga ditemukan dua bilah parang yang dibawa saat keributan, Sabtu (3/10/2020). Penyebabnya, ketidakpuasan terhadap hasil Covid-19.
Kapolsek Babo, IPTU Deny Arikalang, SH menjelaskan ketidakpuasan warga bernama Tun Puara dengan hasil positif Covid-19. Ia juga tidak terima dengan petugas kesehatan yang datang ke rumah dengan mengenakan APD lengkap.
“Keluarga malu jika mereka positif Covid-19. Makanya mereka sempat ribut di Puskesmas Babo,” bebernya.
Keluarga Tun Puara juga meyakini mereka tidak terpapar Covid-19 dan menuding virus ini sebagai proyek yang menakuti dan menyedot anggaran negara.
“Situasi sekarang sudah kondusif. Kami panggil yang bersangkutan ke Polsek dan menjelaskan serta memberi penjelasan kamtibmas,” ujar Kapolsek.
Kapolsek kemudian mendatangi rumah Tun Puara dan menjelaskan jika tes swab untuk membuktikan Covid-19. Ia mengimbau jangan cepat mempercayai apa yang dikatakan orang di media sosial.”
Kami juga mengajak keluarga Tun Puara agar menjaga Kamtibmas. Tun Puara dan keluarga juga juga telah meminta maaf dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya serta bersedia menerima hasil swab tersebut, ” jelas Kapolsek.
(LPB5/red).