MANOKWARI, Linkpapua.com- Puluhan mahasiswa Papua Barat berunjuk rasa menuntut pencairan proposal pendidikan di Kantor Gubernur Papua Barat, Rabu (1/5/2022). Mahasiswa melakukan pemalangan di pintu masuk.
Asisten II Setda Pemprov Papua Barat Melkias Werinussa yang menemui massa menyampaikan prosedur pencairan proposal. Setelah dialog mahasiswa kemudian membubarkan diri.
Usai menemui pengunjuk rasa, Werinussa mengatakan, proposal yang masuk di Provinsi Papua Barat sekitar 15 ribuan. Jumlah ini membengkak dan sudah tak sebanding dengan kemampuan keuangan daerah.
“Karena dibuka lebar sehingga pemerintah tidak bisa membendung lagi. Sebenarnya bantuan pendidikan ini untuk pendidikan khusus misalnya penerbangan maupun kedokteran,” tuturnya kepada Linkpapua.com.
Menurut Werinussa, Pemprov akan melakukan list kembali proposal yang masuk. Akan dilakukan seleksi dan diberi prioritas.
Proposal yang tidak bisa diakomodir akan dikembalikan ke kabupaten/kota untuk menjawab. Ia menegaskan, mengenai keuangan, aturan saat ini sudah berbeda dengan pengelolaan keuangan sebelumnya.
“Anggarannya dari pemerintah pusat langsung ditransfer ke kabupaten/kota. Sehingga dana otsus tersebut ada di kabupaten/kota,” tuturnya.(LP9/Red)