26.6 C
Manokwari
Kamis, Juni 5, 2025
26.6 C
Manokwari
More

    Pembangunan Museum Fasharkan TNI AL Dimulai, Hermus: Simbol Sejarah Masa Lalu

    Published on

    MANOKWARI – Linkpapua.Com- Peletakan paving pertama Museum Jala Bakti Fasharkan TNI AL Manokwari dilakukan, Rabu (20/4/2022). Museum ini bakal menjadi simbolisasi sejarah perjuangan masa lalu di Manokwari.

    Kafasharkan TNI AL Manokwari Kolonel Laut T Rahamdi Subagya mengatakan, pembangunan Museum Jala Bakti merupakan perintah dari dari Kepala Staf TNI AL Laksamana TNI Yodo Margono. Gagasan itu muncul untuk membangun kesadaran generasi muda agar tidak lupa dengan sejarah pendahulunya.

    “Dalam setiap pembangun selalu mengingat sejarah pendahulu kita. Karena sejarah sebagai fondasi pembangunan ke depan untuk menjadi lebih baik,” terang Yodo, Rabu (20/4/2022).

    Baca juga:  Hari ini, Lintas Komponen Tanam 1.000 Mangrove di Pantai Sowi Manokwari

    Menurut Yodo, museum ini memanfaatkan rumah panggung milik TNI AL. Museum ini kelak akan dilengkapi lobi, ruang pamer, ruang baca dan kamar mandi. Sehingga nantinya akan menjadi wadah representatif.

    Sementara itu Bupati Manokwari Hermus Indou mengemukakan, keberadaan museum sangat penting karena memiliki fungsi untuk melestarikan, membina sekaligus mengembangkan budaya masyarakat. Di museum ini akan ada pesan-pesan yang dirangkai lewat display dan ruang pameran.

    “Museum berfungsi sebagai sarana komunikasi dan jembatan penghubung yang dapat memicu kesadaran dan pengetahuan bagi masyarakat. Museum di Indonesia menjadi sangat penting mengingat museum tidak hanya memiliki fungsi sebagai pelindung benda cagar budaya, melainkan juga sebagai tempat pembentukan ideologi, disiplin dan pengembangan pengetahuan bagi publik,” ujarnya.

    Baca juga:  KPU Bintuni Rampungkan Penghitungan Suara 14 Distrik, Yo Join Unggul Sementara  

    Selain itu, museum juga memiliki tugas penting untuk pengembangan peran pendidikan dan menarik pengunjung lebih luas dari kalangan masyarakat atau kelompok yang dilayaninya. Di museum inilah diharapkan terjalin interaksi dengan masyarakat pendukung dan pembinaan serta promosi bagian integral dari pendidikan.

    “Museum adalah bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat modern pada masa sekarang. Dapat dikatakan bahwa tidak ada bangsa atau negara di dunia yang tidak memiliki museum. Keberadaan museum akan menjadi lebih berarti jika dikaitkan dengan pendidikan sejarah karena museum memberikan fasilitas belajar sejarah yang sangat menguntungkan,” papar Hermus.

    Baca juga:  Hilux Kecelakaan di Jalur Trans-Papua Barat, 2 Orang Tewas

    Karena itu diharapkan hadirnya museum Fasharkan TNI AL akan memberi ruang baru bagi generasi muda di Manokwari untuk mengenal sejarah perjuangan daerah ini di masa lalu.

    “Dan merupakan bagian dari sumber belajar sejarah yang nyata. Sebagai sumber yang ternilai bagi pendidikan sejarah. Tanpa museum pendidikan sejarah tidak mungkin melakukan proses pendidikan,” imbuh Hermus. (LP8/red)

    Latest articles

    Bupati Mansel Salurkan 17 Ekor Hewan Kurban Jelang Iduladha

    0
    MANSEL, LinkPapua.com – Bupati Manokwari Selatan (Mansel), Bernard Mandacan, menyalurkan bantuan 17 ekor hewan kurban kepada umat muslim di tiga distrik menjelang perayaan Lebaran...

    More like this

    Bupati Mansel Salurkan 17 Ekor Hewan Kurban Jelang Iduladha

    MANSEL, LinkPapua.com – Bupati Manokwari Selatan (Mansel), Bernard Mandacan, menyalurkan bantuan 17 ekor hewan...

    Papua Barat Tekankan Efisiensi dan Libatkan OAP dalam Pengadaan Barang

    MANOKWARI, LinkPapua.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Barat menyampaikan soal pentingnya efisiensi anggaran dan...

    Wabup Bintuni di Pelepasan TK Semai Benih Bangsa: Anak-anak adalah Harapan Bangsa

    TELUK BINTUNI, LinkPapua.com - Wakil Bupati (Wabup) Teluk Bintuni, Joko Lingara, menekankan pentingnya peran...