JAKARTA, linkpapua.com- Dewan Pimpinan Wilayah Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Papua Barat mengakui, minimnya jumlah kader menjadi salah satu problem yang mereka hadapi saat ini. PPP tengah menata konsolidasi agar bisa merekrut kader menuju Pemilu 2024.
“Ini memang salah satu masalah yang kami hadapi sekarang. Jumlah kader masih minim. Banyak kader yang dulu terdata ternyata tak lagi aktif di partai,” ujar Ketua DPW PPP Papua Barat Yasman Yasir, saat menghadiri Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) di Jakarta. Rapimnas berlangsung 15-16 April 2022.
Menurut Yasman, kondisi ini disebabkan oleh kepengurusan lama yang tidak secara akurat mendata kader-kader. Saat perekrutan kata dia, pengurus sama sekali tidak meyakinkan orang untuk mau bergabung dengan partai.
“Pengurus lama hanya asal mengisi namanya untuk memenuhi syarat agar dapat mendaftarkan ke KPU. Faktanya setelah kami telusuri, nama-nama tersebut ada yang sudah pindah domisili, sudah menjadi PNS, sudah pindah ke partai lain, dan ada yang sudah berhalangan tetap/ meninggal dunia,” papar Yasman.
Yasman mengatakan, setelah kepengurusannya ia mencoba membenahi itu. Konsolidasi ia tata ulang di semua tingkatan kepengurusan partai.
Ia mengaku selalu optimis problem ini akan teratasi. Semua yang telah ditetapkan di Pemilu 2024 tetap akan menjadi target untuk diraih.
“Saya yakin persoalan ini dapat kami atasi dan kami terus berjuang untuk meraih target yang sudah ditetapkan pada Pemilu 2024 nanti. Dan Alhamdulillah progress pengisian SIKAPPP sampai saat ini dari target 1.650 sudah mencapai 975 atau (59,9%),” jelas Yasman.
Selanjutnya rekrutmen caleg dan kesiapan tahapan pihaknya telah melaksanakan penjaringan dan penyaringan bakal caleg. Proses ini telah menyentuh ditingkatan provinsi maupun kabupaten/kota.
“Untuk kabupaten/Kota kami meyerahkan sepenuhnya kewenangan pada DPC masing-masing sesuai kebutuhan dan dinamika politik di tiap kabupaten/kota.
Untuk caleg DPRD provinsi sendiri kami targetkan 80% untuk kader partai dan sisanya akan kami berikan ruang untuk simpatisan, atau orang yang berada di luar Partai sesuai dengan kebutuhan dapil di Provinsi Papua Barat,” kata Yasman.
Saat ini PPP Papua Barat telah melaksanakan musyawarah cabang di 11 kabupaten dan 1 kota. Tersisa Kabupaten Raja Ampat yang beluk melaksanakan muscab.
“Ada persoalan internal di tingkatan kepengurusan DPC-nya, dan terkait hal itu kami DPW PPP Papua Barat telah mengirim surat permohonan persetujuan penunjukan caretaker DPC PPP Raja Ampat ke DPP PPP tertanggal 15 Januari 2022,” jelasnya.
Terkait kesiapan menjelang pemilu, Yasman mengaku mulai bersosialisasi dengan memanfaatkan media sosial. Kelompok milenial menjadi salah satu target. Bukan hanya itu, komunikasi secara intens juga kami mulai bangun di kalangan pemangku kekuasaan, dalam hal ini yang disebut juga kepala suku atau kepala kampung.
PPP Belum Putuskan Capres
Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa menyebut Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) pada 15-16 April 2022, belum memutuskan calon presiden atau Capres di Pilpres 2024.
“Pasti Anda ingin bertanya, ini kok ada A, B, C, D yang ingin diusul-usulkan (dari daerah), saya ingin mengatakan bahwa Rapimnas itu tidak sedang mendengarkan aspirasi itu dan tidak akan memformalkan si A, B, C, D. Tidak ada. Jadi kami tidak dalam rangka itu,” ujar Suharso di lokasi Rapimnas, Hotel Pullman Thamrin, Jakarta pada 15 April 2022.
Menurut dia, PPP juga belum memiliki kandidat calon yang akan diusung di Pilpres 2024.
“Kami masih belum menentukan sikap. Rapimnas ini tidak sedang mengeker-ngeker, menimbang-menimbang orang gitu, tidak dalam posisi itu,” tuturnya.
Kemarin, DPW PPP DKI Jakarta sudah mengumumkan rekomendasi Gubernur DKI Anies Baswedan sebagai Capres 2024. PPP DKI juga mengusulkan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa sebagai calon wakil presiden 2024.
Dalam Rapimnas yang digelar secara tertutup tersebut, Suharso menegaskan bahwa ia memberi arahan kepada perwakilan 34 Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) yang hadir untuk fokus meningkatkan elektoral partai dan belum ada pembahasan soal Pilpres 2024.
“Jadi untuk Pemilu 2024 ini, kami utamakan Pileg. Jadi kami fokus mengembalikan elektoral. Pertama, agar lolos parlemen threshold. Kedua, agar bisa merebut kembali kursi-kursi kami yang dulu pernah kita capai dan raih. Target setidak-tidaknya bisa kembali pada perolehan kursi pada 2004, dimana PPP pernah masuk tiga besar waktu itu,” ujarnya.
Ia meminta seluruh kader mempersiapkan diri untuk kerja-kerja elektoral dan tidak terganggu dengan situasi hiruk pikuk suasana politik.
“Jadi kami ingin intens terhadap kepentingan elektoral PPP dibandingkan kepentingan elektoral lainnya. Rapimnas ini ingin meluruskan kembali kepada seluruh kader PPP bahwa yang kita konsentrasikan adalah elektoral partai,” ujar Suharso Monoarfa. (LP5/red)