MANOKWARI, Linkpapua.com – Wakil Gubernur Papua Barat, Mohamad Lakotani, meminta Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) agar mengantisipasi kenaikan inflasi akibat tidak stabilnya harga pangan menjelang Ramadan dan Lebaran Idulfitri. Inflasi harus bisa dikontrol.
“Inflasi harus bisa dikendalikan agar tidak membebani masyarakat. Biasanya menjelang Ramadan dan Idul Fitri terjadi labilitas harga pangan. Ini harus diantisipasi,” terang Lakotani, Selasa (15/3/2022).
Lakotani menyebutkan, koordinasi lewat hight level meeting dengan TPID idealnya dilakukan dua kali dalam setahun. Koordinasi seperti ini penting untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok untuk memulihkan ekonomi daerah.
“Pertemuan ini juga untuk mengevaluasi terhadap program kerja di tahun sebelumnya. Semua kita lakukan agar tidak terjadi kenaikan yang membebani masyarakat,” ucapnya.
Berdasarkan data BPS indeks harga kemahalan Papua Barat pada bulan Februari mencapai 3,15 persen. Realisasi ini jauh lebih tinggi dari nasional yang mencapai angka 2,06 persen.
Sehingga, kata Lakotani, penting untuk bersama-sama mengendalikannya. Apalagi jelang Ramadhan dan Idul Fitri yang memicu pergerakan harga barang.
Diungkapkannya, TPID harus menyiapkan laporan paling lambat tanggal 18 Maret. Dalam program kerja ada 4 kunci utama yaitu harus memperhatikan ketersediaan pasokan bahan makanan, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi serta membangun komunikasi efektif kepada semua pihak agar program TPID bisa terlaksana.
“Dengan program kerja TPID bisa berjalan maka inflasi dapat terkendali. Semua berperan dalam meningkatkan pemulihan ekonomi karena masyarakat harus dapatkan hak-hak untuk mendapatkan barang pokok,” tutupnya. (LP3/Red)