MANOKWARI, Linkpapua.com – Lembaga Penelitian, Pengkajian, dan Pengembangan Bantuan Hukum (LP3BH) Manokwari mendesak polisi agar segera menangkap semua pelaku pembakaran THM Double O yang menyebabkan 17 orang tewas.
“Saya meminta Kapolres Sorong Kota untuk terus mengejar dan menangkap semua terduga pelaku aksi saling serang di tempat hiburan Double O kilometer 10 Sorong Selasa (25/1) lalu,” tegas Direkrut Eksekutif LP3BH, Yan Christian Warinussy, Jumat (28/1/2022).
Hal tersebut disampaikan, mengingat berdasarkan informasi yang diperoleh LP3BH Manokwari bahwa ada satu kelompok yang mempersiapkan diri secara sistematis menghadapi aksi serangan berujung pembakaran tempat hiburan tersebut.
“Dalam beberapa cuplikan video yang beredar di media sosial, terlihat jelas ada sekelompok orang memakai baju berwarna hitam dan ikat kepala putih serta ikat kepala berwarna hitam dan membawa senjata tajam. Sehingga menurut dugaan kami bahwa dalam kasus ini sepertinya sudah ada persiapan sebelumnya,” bebernya.
Hal itu, kata dia, kemudian menimbulkan tanda tanya besar, apakah Kapolres Sorong Kota dan jajarannya seperti Kapolsek Sorong Timur dan anggotanya tidak mengetahui hal ini?.
“Atau apakah mereka tidak pernah menerima Laporan Polisi dari salah satu anggota kelompok yang terlibat? Inilah soal yang menurut LP3BH Manokwari penting untuk ditelusuri apakah polisi memang sama sekali tidak pernah mengetahui pertanyaan kalian antara kelompok ini sejak awal?,” tanyanya.
Yang ,menjadi pertanyaan kemudian, lanjut dia, apakah polisi tidak pernah menerima laporan atau pengaduan sebelumnya?
“Saya kira Kapolda Papua Barat mesti menyelidiki secara seksama kasus ini dengan mendayagunakan perangkat pemeriksa internalnya, seperti bidang profesi dan pengamanan (Propam),” jelasnya.
Sehingga kasus pembakaran tempat hiburan (karaoke) Double O ini dapat diungkap secara tuntas dan menjangkau semua pihak yang diduga terlibat dalam aksi serangan antar kelompok etnis maupun yang terlibat aksi pembakaran tempat hiburan tersebut.
LP3BH Manokwari akan senantiasa memberi perhatian dan terus mengawal proses hukum kasus penganiayaan dan pembakaran karaoke Double O yang mengakibatkan 17 orang diduga terpanggang dan meninggal dunia.
“LP3BH Manokwari berharap polisi tidak berhenti pada 2 tersangka yang sudah ditangkap sehari lalu saja. Polisi mesti terus mengejar dan menangkap para terduga terlapor dalam yang diduga keras terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung dalam pertikaian malam itu serta mereka yang diduga ikut serta merencanakan aksi berbau pidana tersebut,” tandasnya. (LP2/Red)