BINTUNI, Linkpapua.com- Kapolres Teluk Bintuni, AKBP Hans R. Irawan S.I.K., berbagi banyak cerita selama bertugas di Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat. Dia akan dipindahtugaskan sebagai Wadirpamobvit Polda Lampung. Berikut penuturan blak-blakannya kepada awak media.

“Saya masuk Bintuni setelah serah terima itu 23 Desember 2019. Datang ke Bintuni langsung masuk pam (pengamanan) ibadah natal. Saat itu perintah dari Pak Kapolda (Papua Barat) setelah serah terima langsung berangkat ke Bintuni,” kata Hans saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (3/8/2021).

Berdasarkan Telegram Kapolri Nomor: ST/1507/VII/Kep/2021 tertanggal 26 Juli 2021, ada sejumlah kapolres dan pejabat di Polda Papua Barat yang dipindahtugaskan.

Hans masuk dalam daftar. Dia selanjutkan akan dipindahtugaskan sebagai Wadirpamobvit Polda Lampung. “Kemarin saya melakasankan TR (telegram rahasia) kepindahan saya. Total pelaksanaan tugas disini 1 tahun 7 hingga 8 bulan,” sebutnya.

Dia pun berbagi pengalaman dalam membina kamtibmas di Teluk Bintuni. “Kita banyak dibantu oleh masyarakat. Dalam situasi pandemi dari awal gelombang pertama, gelombang kedua, sampai sekarang gelombang ketiga, semua yang dilakukan oleh Polres tidak mungkin terlaksana dengan baik, tanpa adanya kerja sama antarelemen,” ungkapnya.

“Contoh rekan-rekan dari wartawan, kadang-kadang memberikan masukan, memberikan saran, kemudian rekan-rekan secara tidak langsung yang mempopulerkan kami. Itu rekan-rekan dari media,” imbuhnya. Tanpa bantuan media, kata dia, kegiatan Polres Teluk Bintuni tidak akan sampai ke masyarakat.

“Saya bilang bukan hanya rekan media yang membantu kita, seluruh elemen lapisan pemerintah daerah juga membantu kepada Polres. Memberikan dukungan secara penuh, kemudian masyarakat yang telah membantu misalkan terkait dengan kamtibmas,” tuturnya.

Dia pun menyampaikan terima kasih kepada semua pihak atas dukungan selama dirinya bertugas sebagai Kapolres Teluk Bintuni. “Selama berdinas di sini terima kasih kepada seluruh elemen yang telah membantu kita,” katanya.

“Dalam tugas yang dilaksanakan kita juga melaksanakan pengamanan pilkada. Alhamdulillah mulai tahapan, persiapan sampai dengan pelantikan berjalan dengan aman meskipun ada dinamika yang terjadi yaitu wajar dan biasa. Karena dalam proses demokrasi itu seperti ada yang puas juga ada yang tidak puas.”

“Tapi, semua itu dapat diselesaikan dengan baik karena ada komunikasi yang baik antar pemangku kepentingan yang ada. Baik dari masyarakat dari tokoh-tokoh, dari rekan-rekan media, dari pemerintah daerah. Semuanya bekerja sama, kemudian dalam pelaksanaan tugas juga mungkin kami merasa juga belum berbuat apa-apa, cuma kami berupaya saja.”

Polres Teluk Bintuni dirinya memimpin berupaya untuk memberikan yang terbaik meskipun masih banyak kekurangan yang perlu ditambahkan. Minimal, kata dia, mengarahkan anggota melaksanakan tugas pokoknya dan tidak melakukan hal-hal yang sekiranya tidak disukai masyarakat.

“Apa yang tidak disukai, kekerasan itu kita minimalisir meskipun pada saat di lapangan masih ada anggota yang masih belum melakukan sesuai dengan ketentuan,” ucapnya.

“Oleh karena itu, kami tidak henti-hentinya meminta kepada seluruh masyarakat agar sama-sama mengingatkan. Karena adanya polisi itu karena adanya masyarakat. Kalau tidak ada masyarakat, tidak mungkin polisi juga melaksanakan tugas dengan baik.”

“Kita sama-sama menjaga keamanan dan ketertiban di Kabupaten Teluk Bintuni. Teluk Bintuni secara nasional itu peringkatnya teratas masalah pendapatan daerah. Oleh karena itu, kita semua memiliki kewajiban untuk pembangunan di sini. Mungkin saling membantu mengawasi dan kita menjadi pelopor untuk membangun Teluk Bintuni agar selangkah lebih maju mungkin paling maju di antara kabupaten lain,” serunya.

“Yang paling mengesankan adalah saat pengamanan pilkada karena dalam pilkada itu banyak dinamika yang terjadi yang perlu penanganan cepat. Ada pula aspirasi yang segala macam istilahnya permasalahan yang paling kompleks itu pada saat pilkada.”

“Bagai mana saya harus menempatkan diri yang betul-betul netral. Meskipun orang melihatnya bahwa Pak Kapolres begini, tapi saya harus dalam posisi netral. Kenapa? Karena saya bertugas sebagai pengamanan, di saat saya dinyatakan tidak netral, saya akan kesulitan melakukan pengamanan,” tuturnya. (LP5/red)