BINTUNI, Linkpapua.com– Satgas TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-111 hampir merampungkan pembangunan 8 unit rumah tipe 36 konstruksi di Kampung Idoor, Distrik Wamesa, Kabupaten Teluk Bintuni.
Pembangunan delapan unit rumah ini adalah salah satu sasaran fisik dalam program TMMD, dari tiga sasaran fisik yang telah dicanangkan.
Selain rumah, Satgas TMMD juga membangun jaringan pipa air bersih sepanjang 1.900 meter serta pengerasan badan jalan sepanjang 375 meter dan lebar 8 meter.
Untuk fasilitas jalan yang sudah selesai pengerjaannya dan kini dimanfaatkan secara bersama-sama oleh masyarakat. Begitu juga untuk jaringan air bersih yang telah mengalirkan air ke rumah-rumah penduduk.
Lalu untuk delapan unit rumah yang dibangun, siapa yang akan menempati?
Komandan Satgas TMMD Kodim 1806/Teluk Bintuni, Letkol Inf Kadek Abriawan, S.I.P, menjelaskan untuk menentukan siapa warga yang berhak menempati rumah hasil program TMMD, menjadi kewenangan Pemerintah Kabupaten Teluk Bintuni.
“Tugas kami hanya membangun hingga selesai. Setelah itu nanti akan kami serahkan ke pemerintah daerah. Untuk siapa yang akan menempati, Satgas TMMD sudah tidak ikut campur karena itu kewenangan dari pemda,” jelas Kadek, Minggu (11/7/2021).
Perwira TNI dua bunga ini berharap, pemilihan penghuni rumah bisa berlangsung dengan baik, tidak memicu konflik baru di masyarakat. Sebab, tujuan utama dari pembangunan rumah ini adalah untuk peningkatan kualitas hidup masyarakat Kampung Idoor, yang masih banyak ditemukan satu rumah dihuni oleh beberapa kepala keluarga (KK).
Fakta ini juga diakui Yoel Idorway, Ketua RT 02 Kampung Idoor. Menurut Yoel, jumlah penduduk Idoor tidak seimbang dengan jumlah rumah penduduk yang saat ini ada. Untuk urusan tempat tinggal, banyak ditemukan satu rumah dihuni oleh 2 sampai 3 KK.
“Biasanya karena setelah menikah, tapi belum memiliki rumah sendiri, akhirnya masih ikut tinggal bersama orang tuanya,” kata Yoel.
Yoel juga mengaku belum tahu siapa saja warga yang akan terpilih untuk menghuni rumah tersebut. Mekanisme pemilihan penghuni rumah itu, kata dia, akan dilalui lewat musyawarah kampung yang melibatkan aparat dan tokoh adat. (LP5/red)