WAISAI, Linkpapua.com Konflik horizontal maupun vertikal yang kerap terjadi di tengah masyarakat, membuat Dinas Sosial provinsi Papua Barat melakukan inovasi besar.
Khususnya di kabupaten Raja Ampat, Dinsos Papua Barat memantapkan kesiapan Tenaga Pelopor Perdamaian atau lebih dikenal ‘Peace Keeping Team’. Pemantapan ini dilaksanakan selama 2 hari di Hotel Phuyaka Mengge Waisai, Kabupaten Raja Ampat, Rabu, (9/06/21).
Sem Toansiba, Salah seorang Staf Dinas Sosial Provinsi Papua Barat, Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial menjelaskan, kegiatan tersebut baru pertama kali dilakukan di kabupaten Raja Ampat dalam rangka kegiatan kesiapan tenaga pelopor perdamaian dalam bencana sosial.
Sem mengatakan, dalam kegiatan ini pemuda direkrut untuk terlibat sebagai pelopor bencana sosial seperti bencana alam, kebakaran,tanah longsor dan juga konflik dalam bermasyarakat.
“Tugas mereka adalah, selalu mengawal dan mengatasi masalah sosial dan juga sebagai bantalan sosial untuk meredam konflik yang terjadi di tengah masyarakat,” ujar Sem.
Persoalan sosial yang difokuskan oleh tenaga perdamaian kata Sem, meliputi isu-isu perpecahan yang digulirkan saat terjadi bencana alam, kebakaran, hingga penyakit epidemik yang membutuhkan respons cepat petugas yang memahami karakter masyarakat.
“Sehingga diperlukan kejelian dan inisiatif ditingkat akar rumput bagi petugas perdamaian yang memiliki tanggung jawab dalam pemulihan sosial, upaya reintegrasi, menjaga kerukunan antar kelompok. Kita ingin meningkatkan kompetensi mereka agar lebih mampu menjalankan tugas dan tanggung jawab di bidang pemulihan konflik sosial,” tutupnya. (LP8/red)