MANOKWARI,Linkpapua.com – Enam kepala suku se-Sorong Raya mendeklarasikan dukungan untuk pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan-Mohamad Lakotani. Deklarasi digelar di aula utama UNIPA, Jumat (25/10/2024).
6 kepala suku Sorong Raya yakni kepala suku Maybrat Marthen Nauw, kepala suku Binasket Luther Krimadi, kepala suku Imeko Ahmad Wugaje, kepala suku Raja Ampat Marthen Fakdawer, kepala suku Malamoi Sem Vani Ulimpa dan kepala suku AKK Otoy Ajoi.
Keenam kepala suku di Sorong Raya dalam deklarasinya meyakini bahwa paslon Doamu adalah pemimpin yang terbaik yang mampu membawa perubahan positif, kesejahteraan dan kemajuan terutama bagi masyarakat Papua Barat.
“Kami akan bersatu, bergotong royong dan bekerja sama dalam mengawal kemenangan paslon Doamu,” ujar kepala suku Maybrat Marthen Nauw mewakili 6 suku di Sorong Raya.
Selanjutnya, dirinya memiliki harapan besar pada kepemimpinan Doamu jilid 2 ini, akan membawa kesejahteraan bagi Papua Barat.
Sementara itu, Dominggus Mandacan mengatakan, dukungan dari 6 suku Sorong Raya sangat berarti bagi Doamu. Dukungan ini menurutnya, kian membawa optimisme untuk memenangi pilkada.
“Terima kasih kepada masyarakat Sorong Raya yang telah menyatakan dukungannya. Kami ada di sini bersama dengan masyarakat Sorong raya sama-sama tinggal di tanah Arfak. Masyarakat Sorong Raya ada di sini dan tidak ke mana-mana tapi ada di mana-mana,” ucap Dominggus.
“Terima kasih atas dukungan politik kepada kami untuk kami bisa menjadi tuan di tanah sendiri. Selama ini saya tidak pernah ragu bahwa keluarga besar masyarakat Sorong Raya pasti akan mendukung kami,” tambahnya.
Dominggus juga mengatakan bahwa 6 suku ini telah merawat kedamaian di Papua Barat. Mereka telah menjadi bagian dari pembangunan daerah.
Sementara, Mohammad Lakotani mengatakan bahwa tahap demi tahap telah dilaluinya maka slogan dari Doamu adalah “Doamu sudah dikabulkan”.
“Ada yang bilang karena hanya ada 1 paslon bapak berdua tidak usah kampenye sudah, bikin capek, buang tenaga karena sudah pasti menang. Tetapi, kami menunjukkan keseriusan kami sebagai paslon gubernur dan wakil gubernur, kami datang mengunjungi, berkeliling untuk mendengar aspirasi masyarakat. Maka, pada tanggal 27 November mari kita semua untuk datang ke TPS dan memilih karena walaupun sudah pasti menang tapi kita tetap harus memilih karena ini adalah bentuk demokrasi yang ada di Indonesia,” imbuhnya. (LP14/red)