Manokwari- Rumah Sakit Umum Provinsi Papua Barat akan memperbanyak stok reagen polymerase chain reaction (PCR) untuk mengoptimalkan penanganan wabah COVID-19
Direktur RSU Papua Barat, dr Arnoldus Tiniap, Jumat (16/10) menyebutkan dua pekan lalu 5.000 reagen dari pesanan sebelumnya telah tiba dan mulai digunakan. Pihaknya berencana memesan lagi sebanyak 30 ribu.
“Kita upayakan supaya tidak terjadi kekosongan. Kalau sampai reagen habis kita tidak bisa lakukan pemeriksaan,” kata Tinap
Dia mengungkapkan, pernah terjadi kekosongan stok reagen di rumah sakit tersebut bahkan di Manokwari. Layanan pemeriksaan RT-PCR pun kala itu ditiadakan untuk sementara waktu.
“Kami tidak mau hal-hal seperti itu terulang lagi. Dua pekan lalu 5.000 reagen sudah tiba dan sekarang layanan sudah kembali normal,” kata Tiniap lagi.
Arnold menjelaskan bahwa penyebaran COVID-19 di Papua Barat sudah cukup masif. Dari 13 kabupaten dan kota saat ini tersisa satu daerah yang belum ditemukan kasus positif COVID-19.
Selain itu, klaster penularan COVID-19 di daerah ini pun terus meluas. Tidak sedikit aparatur sipil negara di Papua Barat yang saat ini sudah terpapar dan menjadi klaster baru, termasuk tenaga kesehatan, aparat TNI serta Polri.
“Stok reagen ini kita perbanyak untuk memaksimalkan layanan. Untuk 5.000 reagen yang sudah ada ini diperkirakan ini nanti cukup untuk memenuhi layanan hingga bulan Desember mendatang,” kata Tiniap.
“Tapi kalau kita lihat temuan kasus beberapa pekan terakhir bisa jadi ini hanya cukup untuk sebulan. Untuk mengantisipasi kekurangan kita pesan lagi 30 ribu,” ujarnya menambahkan
Sejauh ini, lanjut Arnold, belum ada pihak yang dapat memberikan prediksi secara tepat tentang kapan pandemi ini berakhir. Untuk 30 ribu reagen yang dipersiapkan diharap cukup hingga tahun 2021.
“Kita perbanyak pesanan hingga enam kali lipat lebih banyak. Mudah-mudahan paling tidak hingga enam bulan pertama tahun 2021 stok kita tetap aman,” pungkasnya. (LPB1/red)