BINTUNI, Linkpapuabarat.com- Kondisi 50 unit rumah layak huni untuk warga di kampung Korano Jaya Teluk Bintuni terlihat memprihatinkan. Rumah bertipe 36 ini dibangun Dinas Perumahan provinsi Papua Barat dan rampung awal tahun 2018. Kini, kondisinya dipenuhi rumput setinggi orang dewasa.
Kepala kampung Korano Jaya, Simon D Karto, mengaku sempat berkomunikasi dengan perwakilan dari Dinas Perumahan Provinsi Papua Barat, sebelum pembangunan rumah.
“Kita siapkan lahan, pemerintah bangun rumah. Setelah kami cek lokasi, ternyata luas tanah untuk bangunan rumah tidak cukup, akhirnya disepakati 25 unit rumah dibangun di pinggir sungai, 25 unit lainnya dibangun di jalur 1,” jelas Simon, Senin (11/1/21).
Setelah rampung, Kabid dinas Perumahan kabupaten Teluk Bintuni mengatakan rumah yang dibangun akan dibagikan kepada warga yang berhak.
“Sebagai kepala kampung, saya tidak mau ada warga lain yang bukan warga kampung Korano Jaya, mendapat bantuan rumah itu,” tegasnya.
Sementara, lanjut dia, mandat dari dinas provinsi Papua Barat, adalah rumah bantuan itu harus dibagikan kepada warga kampung yang dinilai paling paham akan kondisi perekonomian setempat.
Masalah ini pun sudah disampaikan berulang kali ke instansi terkait. Simon mengaku kecewa karena pembangunan rumah yang sudah rampung tetapi belum dibagikan kepada warga yang berhak menerima.
“Seharusnya rumah itu bisa dinikmati oleh penerima manfaat, padahal saya sudah serahkan nama-nama warga yang kayak penerima bantuan rumah tersebut,” sesalnya.
Pantauan media ini, tidak ada aktivitas apa pun di kompleks rumah tersebut. Rumah permanen dibuat hampir serupa dengan jenis rumah bantuan pada umumnya, yakni terdiri atas dua kamar tidur dan ruang tamu, dapur, dan kamar mandi.
Terpisah, Sekretaris Dinas perumahan, Markus sefire S.E, saat dikonfirmasi media ini berjanji akan segera menanyakan perihal belum dibaginya rumah layak huni tersebut kepada Kabid Perumahan. (LPB5/red)