BINTUNI, Linkpapua.com – Tokoh pemuda Suku Sebyar, Cholil Kokop, turut menyayangkan pernyataan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, terkait masalah pabrik pupuk dan tapal batas Kabupaten Teluk Bintuni dengan Fakfak yang hingga kini masih berpolemik.
Bang Cholil, sapaan akrabnya, menilai pernyataan yang keluar dari mulut Menteri Bahlil sangat tidak beretika dan egois atau memihak.
“Mengingat jabatan beliau sebagai seorang menteri harus netral, dong. Jangan mentang-mentang Anda berasal daerah Fakfak, jadi seenaknya mengeluarkan kalimat memihak,” kata Bang Cholil saat wawancara dengan Linkpapua.com di Distrik Bintuni, Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat, Sabtu (2/10/2021).
Dia pun menginginkan agar hal ini sampai ke Presiden Joko Widodo (Jokowi). “Saya berharap protes Ini sampai ke telinga Presiden sehingga bisa menegur Pak Menteri ini. Seharusnya Pak Menteri menjadi vasilitator agar masalah ini segera terselesaikan di pusat. Bukan mengeluarkan kalimat provokatif yang menimbulkan salah paham bagi masyarakat adat,” bebernya.
“Saya minta dengan tegas agar Pak Menteri harus mencabut ucapannya dan meminta maaf kepada masyarakat adat dan pemerintah daerah Teluk Bintuni. Karena secara tidak langsung kalimat itu sagat membuat banyak pihak kecewa dan sakit hati,” tuntasnya.
Sebelumnya, dalam kunjungan kerja (kunker) ke Kabupaten Fakfak, Papua Barat, Senin (27/9/2021) lalu, Bahlil sempat mengomentari tentang perbatasan Teluk Bintuni-Fakfak. Itu disampaikan saat pertemuan dengan Forkopimda setempat.
“Barang apa jadi, pabrik pupuk saja bisa dipindahkan apalagi batas wilayah itu,” kata Bahlil saat itu. Dia juga menyiratkan bahwa wilayah yang menjadi titik persoalan akan jadi milik Fakfak. (LP5/Red)