MANOKWARI,Linkpapua.com– Penjabat (Pj) Gubernur Papua Barat Ali Baham Temongmere menghadiri peresmian Monumen Pekabaran Injil bagi Suku Meyah-Arfak, di Pantai Petrus Kafiar Amban, Minggu (11/2/2024). Ali Baham menyebut monumen Pekabaran Injil akan menjadi peristiwa sejarah penting.
“Sebab sejarahlah yang melahirkan suatu beradaban. Sejarah yang melahirkan iman kepada Tuhan. Dengan iman, maka mata hati kita bisa melihat hal yang tidak dapat dijangkau dengan panca indera manusia,” ujar Ali Baham.
Ali Baham mengatakan, hari ini adalah bagian dari masa lalu. Karenanya, apa yang ada hari ini harus disyukuri.
Kata Ali Baham, ini adalah kontribusi dari para tokoh atau utusan yang datang dan memberikan dasar-dasar iman melalui Injil, khususnya di tanah Arfak, tepatnya di Pantai Petrus Kafiar.
“Ini sebuah penghormatan untuk saya, karena dapat meresmikan masuknya Injil di daratan Arfak ini, dan ternyata 42 tahun setelah masuknya Injil di Mansinam,” jelas Ali Baham.
Ali Baham meminta agar peradaban yang melalui Injil ini dapat terus dikembangkan. Karena yang tertinggi dari peradaban itu adalah sifat saling menghormati, menerima dan memberi.
” Itulah sifat tertinggi dari Firman Tuhan tentang kasih.
Kalau kita sudah saling menerima, saling menghormati dan saling memberi maka itulah sesungguhnya sifat tertinggi dari pada Kasih. Itulah ajaran Firman Tuhan”, paparnya
Ali Baham menyampaikan, untuk semua suku yang berada di tanah Arfak, terlebih khusus masyarakat Pegunungan Arfak (Meyah) bahwa tanah yang didiami ini adalah tanah yang diberkati oleh Tuhan. Injil adalah kekuatan Allah melalui kebenaran Firman.
Dalam kesempatan ini juga, Ali Baham menyampaikan agar semua senantiasa bekerja, berkarya, melayani umat ataupun masyarakat dengan nilai-nilai Injil, karena tempat di mana kita berada adalah tempat masuknya injil. (LP12/red)