MAYBRAT, Linkpapua.com – Penjabat Bupati Maybrat, Bernhard E. Rondonuwu, membantah klaim Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) bahwa dirinya diadang oleh kelompok tersebut.
Bernhard disebut diadang saat akan memasuki Kampung Kisor, Distrik Aifat. Bernhard memastikan bahwa informasi itu tidak benar. “Jadi, informasi bahwa saya diadang itu tidak benar karena rencana saya ke Kisor itu masih menunggu (jadwal),” kata Bernhard kepada wartawan, Senin (19/9/2022).
Bernhard mengatakan, pihaknya masih menunggu jadwal sebab dirinya bersama jajaran muspida setempat ingin agar masuk sampai ke wilayah Aifat Selatan, Aifat Timur Tengah, hingga Aifat Timur Jauh. “Karena masyarakat Kabupaten Maybrat ada di sana mereka layak dan harus mendapat pelayanan,” ucapnya.
Dia menyampaikan, baik pemerintah daerah maupun aparat TNI-Polri menjamin agar masyarakat Maybrat terus melakukan aktivitas seperti biasa.
Kapolres Maybrat, AKBP Gleen Rooi Molle, berpesan agar masyarakat tetap melakukan aktivitas seperti biasa. “Saya mengimbau kepada masyarakat agar tetap melaksanakan aktivitas seperti biasa. Jangan terpengaruh dengan isu-isu yang beredar ataupun propaganda TPNPB di atas sana,” pesannya.
Sebelumnya, Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom, menyebut TPNPB-OPM pimpinan Kodap IV Wilayah Sorong Raya, Brigadir Jenderal Denny Mos, menguasai SD Kisor dan mengibarkan bendera bintang Kejora, Sabtu (17/9/2022).
“Distrik Aifat Selatan dan Distrik Aifat Timur Tengah terjadi pembukaan sekolah oleh militer (TNI dan Polri) bersama Penjabat Bupati Maybrat. Mereka masuk di Kampung Sori dan Kampung Kisor,” ungkapnya.
Sambom mengungkapkan Pj Bupati Maybrat dan aparat TNI-Polri yang awalnya ingin menuju sekolah itu batal meneruskan perjalanan karena diadang TPNPB-OPM. (LP2/Red)