Manokwari_ Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Papua Barat, Paskalis Semunya mengingatkan para penyelenggara pemilu di sembilan daerah yang akan menggelar Pilkada serentak tahun 2020 untuk mewaspadai penularan COVID-19.
“Kita sedang berada pada situasi pandemi, disiplin bekerja dan disiplin menerapkan protokol kesehatan. Dimulai dari KPU, yakinkan masyarakat bahwa Pilkada bisa digelar,” ucapnya Sabtu (26/9)
Dia mengutarakan bahwa sejumlah penyelenggara di Kabupaten Teluk Bintuni terkonfirmasi positif COVID-19. Kendati demikian, ia memastikan tahapan pilkada di daerah penghasil minyak dan gas itu tetap berjalan.
“Pada penetapan calon dan pencabutan nomor urut kemarin, kami sudah sarankan supaya dilakukan secara daring. Mereka bilang yang terkonfirmasi tidak semua dan yang bersangkutan pun sudah diisolasi sehingga pleno bisa tetap dilaksanakan,” ucap Paskalis lagi.
Semunya belum mengetahui pasti jumlah penyelenggara Pilkada di Teluk Bintuni yang terpapar COVID-19. Pihaknya masih menunggu laporan lengkap dari KPU setempat.
Ia pun mengimbau, seluruh penyelenggara baik di kantor KPU, distrik maupun kelurahan terus waspada dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Kesehatan penyelenggara sangat berpengaruh terhadap kelancaran pesta demokrasi lima tahunan ini.
“Jangan main-main, COVID-19 bisa menjangkiti siapa pun. Saat bekerja di kantor maupun saat beraktivitas di luar jam kerja protokol kesehatan wajib, ini satu-satunya cara agar kita terlindungi,” katanya lagi.
Pilkada serentak di Provinsi Papua Barat akan digelar di sembilan daerah yakni Manokwari, Manokwari Selatan, Pegunungan Arfak, Teluk Bintuni, Teluk Wondama, Fakfak, Kaimana, Sorong Selatan, dan Raja Ampat. Dari sembilan kabupaten itu, Teluk Bintuni merupakan daerah yang memiliki angka kasus COVID-19 paling tinggi.
Sesuai data Satgas COVID-19 per 25 September 2020, di Teluk Bintuni tercatat memiliki temuan konfirmasi positif sebanyak 378 kasus, disusul Manokwari 312, lalu Raja Ampat 103, Sorong Selatan 51,Fakfak 34, Teluk Wondama 33, Manokwari Selatan sembilan dan Kaimana tiga.
Sedangkan Kabupaten Pegunungan Arfak, hingga saat ini belum memiliki catatan kasus positif COVID-19.
“Semua penyelenggara wajib waspada, termasuk di Pegunungan Arfak. Ingat bahwa mobilitas masyarakat antara Manokwari ke Pegunungan Arfak cukup tinggi,” kata Paskalis menambahkan. (LPB1/red)