MANOKWARI, LinkPapua.com – Sejumlah non-governmental organizations (NGO) membentuk koalisi mengawal insiden Kapal Motor (KM) Mitra Mulia yang menabrak terumbu karang di Teluk Doreri, Kabupaten Manokwari, Papua Barat, akhir pekan lalu.
Koordinator koalisi ini, Musa Mambrasar, yang juga seorang pengacara dalam koalisi ini, menegaskan komitmennya untuk membawa insiden ini ke jalur hukum.
“Kami dari koalisi advokasi terumbu karang Teluk Doreri akan terus mengawal kejadian itu. Ini bukan pertama kali kejadian sehingga kita kawal sampai putusan di pengadilan,” ujarnya, Rabu (20/9/2023).
Selain itu, mereka juga mendesak agar awak kapal ditahan selama proses penyelidikan. Poin utama dalam penanganan kasus ini adalah proses gugatan perdata.
Mambrasar menjelaskan NGO yang tergabung dalam koalisi ini antara lain Ketapang Dive Community (KDC), Yayasan Pusaka Belantara, serta Green Peace.
Ketua KDC, Alex Sitanala, menjelaskan setelah insiden tersebut, pihaknya sudah melaporkannya ke Satpolair Polresta Manokwari.
“Kami juga sudah diambil BAP. Kita tidak mau kejadian ini terus berulang. Kalau kejadian pertama tahun 2021 lalu kita selesaikan secara kekeluargaan dengan melakukan rehabilitasi, tetapi kalau sekarang ini harus sampai proses pengadilan. Kita juga ingin ada keseriusan dari instansi terkait terhadap hal ini,” jelasnya.
Sitanala juga menyoroti perlunya pemasangan rambu-rambu peringatan di kawasan Teluk Doreri untuk memberi peringatan kepada kapal-kapal yang akan melintasi daerah tersebut.
Insiden ini terjadi, Minggu (17/9/2023) malam. Hingga saat ini, kapal yang mengangkut semen tersebut masih belum dievakuasi dari lokasi kejadian. (LP3/Red)