MANOKWARI, Linkpapua.com – Penjabat Sekda Papua Barat Yacob Fonataba mengatakan, angka stunting dan kemiskinan ekstrem di Papua Barat menunjukkan tren penurunan. Hanya saja untuk sampai pada target nasional 14% masih dibutuhkan intervensi lebih lanjut.
“Dulu di awal masih bergabung dengan Papua Barat Daya angka stunting di atas 30%. Setelah berpisah dengan PBD dan kita terus lakukan intervensi bersyukur angkanya turun walaupun sekitar 5,2%. Saat ini berada di angka 24,86%,” jelas Fotanaba Senin (26/8/2024).
Menurut Fonataba, untuk sampai pada angka 14%, harus ada kolaborasi dengan semua elemen. Yacob juga mengimbau OPD yang menjadi leading sektor agar membantu satgas kemiskinan ekstrem dan stunting.
“Mengingat stunting ini dia beririsan dengan kemiskinan ekstrem maka satgas yang telah dibentuk ini harus bekerja cepat,” katanya
Yacob juga menuturkan terkait kemiskinan ekstrem yang awalnya pada angka 9 sekarang menurun di angka 6. Ia berharap, ada intervensi lebih konkret agar angka ini juga bisa ditekan.
“Prestasi yang sudah dicapai ini diharapkan akan tetap kontinyu untuk terus lakukan intervensi yang tepat sesuai data,” jelas Fonataba.
Kasus Stunting Papua Barat Masih di Angka 24%, Yacob: Butuh Intervensi LagiDirinya menghimbau untuk pendataan dilakukan dengan tepat sasaran sehingga intervensi yang diberikan benar-benar berdampak pada penurunan kasus stunting. Dari data juga bisa diketahui jumlah sasaran yang telah dilakukan intervensi baik stunting maupun kemiskinan ekstrem.
“Terkait data dilihat dari keadaan geografis kita yang berbukit-bukit dan berlembah jadi untuk data yang dilakukan oleh kemenkes dan dinkes jumlah baru sekitar 50%, jadi datanya fluktuatif,” tutup Fonataba. (LP14/red)