MANOKWARI,linkpapua.com- Lembaga Penelitian dan Pengembangan (LPPA) Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Papua Barat menggelar kegiatan literasi digital. Kegiatan ini diharapkan kian membuka ruang bagi warga Muhammadiyah untuk melek pada teknologi.
Literasi digital merupakan salah satu program kerja LPPA dan diikuti oleh perserta dari unsur persyarikatan Muhammadiyah. Mereka antara lain, PW Nasyiatul ‘Aisyiyah, Pemuda Muhammadiyah, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) komisariat STKIP Muhamamdiyah Manokwari, UKM Iqra’ Club STKIP Muhamamdiyah Manokwari dan pengurus Pimpinan Daerah (PDA) Papua Barat serta pengurus Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah (PWA) Papua Barat yang keseluruhannya berjumlah 50 orang.
Ketua panitia, Siti Fatimahtun Zahra menyampaikan bahwa Lembaga Penelitian dan Pengembangan (LPPA) Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah (PWA) Papua Barat mengadakan kegiatan yang menjawab kebutuhan saat ini terkait peningkatan wawasan dan keterampilan dalam literasi digital.
“Pemahaman dalam literasi digital diharapkan dapat mendorong kemampuan personal sehingga menjadi pribadi yang positif dan produktif dalam segala aspek kehidupan,” katanya.
Ketua PWA Papua Barat yang diwakili oleh Wakil Ketua II, Isnaini Firdhousiyah menyampaikan bahwa Aisyiyah merupakan organisasi perempuan terbesar di Indonesia. Oleh karenanya harus mampu menjawab tantangan era digital dengan cara meningkatkan kemampuan adaptasi khususnya dalam aspek dakwah organisasi.
Ia menjelaskan, literasi digital merupakan sebuah keniscayaan utamanya bagi kader persyarikatan. Keterampilan dalam mengolah kemampuan bernarasi pada platform mainstream dapat dijadikan sarana efektif dakwah organisasi.
“Saya berharap acara ini dapat menjadi momentum bagi kita bersama untuk cerdas dalam memasuki zaman yang serba digital ini terutama dalam langkah kita menjadi bagian agen kemajuan umat di masa yang akan datang”, kata Isnaini.
Narasumber yang dihadirkan adalah Irfan Irnandi, seorang tenaga pengajar di Universitas Negeri Papua sekaligus seorang Content Creator, MC dan Desain Grafis. Materi disampaikan secara interaktif, sangat menarik dan informatif.
Dalam materinya ia menyampaikan bahwa membangun reputasi online sangatlah penting, karena menjadi kesan pertama saat tampil di media sosial, membuka peluang karir, membentuk kepercayaan publik, dan membentuk personal branding.
Ia menambahkan juga bahwa strategi dalam membangun reputasi online sangat perlu dibentuk yaitu dengan konsistensi, otentik/ menjadi diri sendiri, interaktif dan profesional (menjaga etika). (*)