SORONG, linkpapua.com– Forkom Imekko Bersatu Papua Barat Daya menyoroti kinerja Majelis Rakyat Papua (MRP) yang dinilai belum menyentuh kepentingan dasar masyarakat. Forkom Imekko melihat, belum nampak langkah langkah konkret MRP dalam memperjuangkan kepentingan masyarakat adat.
“MRP belum menunjukkan kerja nyata. Mereka belum melihat persoalan-persoalan krusial yang terjadi di masyarakat adat Papua,” ujar Ketua Forum Komunikasi Masyarakat Imekko Bersatu Provinsi Papua Barat Daya, Ferry Onim, Senin (12/8/2024).
Padahal kata Ferry, MRP adalah representasi masyarakat adat. Mereka seharusnya berjuang mengangkat harkat sosial dan ekonomi warga adat.
“Lembaga ini hadir hanya makan gaji buta saja. Uang Otsus habis di Lembaga MRP dan masyarakat OAP tidak merasakan apa-apa,” ketus Ferry Onim.
Ferry mengemukakan, sebagai perwakilan kepala suku Forum Lintas Suku Asli Papua di Provinsi PBD, ia melihat MRP tidak menunjukkan kinerja nyata. Masyarakat tidak merasakan kehadiran MRP sebagai solusi dalam menjawab berbagai persoalan.
Karena itu kata Onim, jika MRP tidak bisa memberi manfaat sebaiknya dibubarkan.
“Kalau tidak bermanfaat bagi OAP sebaiknya dibubarkan saja. Saya juga melihat saat ini tidak ada penjaringan aspirasi masyarakat. Dan apa yang nanti menjadi program buat OAP di Provinsi PBD saat ini,” katanya.
Onim mengatakan ada banyak persoalan di masyarakat saat ini. Seharusnya MRP hadir dan memberi solusi.
“Ini justru tidak ada yang kita rasakan. Dana otsus habis untuk MRP tapi tidak ada hasilnya yang dirasakan masyarakat,” jelasnya. (LP10/red)