27.8 C
Manokwari
Sabtu, Juni 14, 2025
27.8 C
Manokwari
More

    Desember 2022, Nilai Tukar Petani di Papua Barat Menurun

    Published on

    MANOKWARI, LinkPapua.com – Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga perdesaan di Papua Barat pada Desember 2022, nilai tukar petani (NTP) Papua Barat turun 0,48 persen dibandingkan NTP November 2022, yaitu dari 100,37 menjadi 99,89.

    “Penurunan NTP pada Desember 2022 disebabkan oleh indeks harga hasil produksi pertanian mengalami penurunan, sedangkan indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga mengalami peningkatan,” kata Lasmini, Koordinator Fungsi Statistik Distribusi BPS Papua Barat, dalam rilis bulanan, Senin (2/1/2023), di kantor BPS Papua Barat.

    Baca juga:  Libur Panjang, Direktorat Polairud Polda Papua Barat Tingkatkan Keamanan di Pantai Wisata

    Penurunan tersebut dengan kata lain, indeks harga yang diterima lebih rendah dari indeks harga yang dibayar oleh petani. Penurunan NTP Desember 2022 dipengaruhi turunnya NTP di subsektor tanaman pangan, subsektor hortikultura, subsektor tanaman perkebunan rakyat, dan subsektor perikanan.

    Pada Desember 2022, indeks harga yang diterima oleh (It) petani turun 0,35 persen dibanding It November 2022, yaitu dari 111,60 menjadi 111,22.

    Baca juga:  Sidang Kasus Korupsi Dermaga Yarmatum Digelar 10 Mei, 1 Tersangka Masih Buron

    “Penurunan It pada Desember 2022 disebabkan oleh turunnya It di subsektor hortikultura sebesar 0,65 persen dan subsektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 1,62 persen,” beber Lasmini.

    Sementara, subsektor peternakan mengalami peningkatan 0,25 persen dan subsektor perikanan mengalami peningkatan 0,13 persen. Lebih lanjut subsektor perikanan tangkap mengalami peningkatan 0,13 persen, sedangkan subsektor perikanan budi daya dan subsektor tanaman pangan tidak mengalami perubahan.

    Pada Desember 2022, infeksi harga yang yang bayar oleh petani (Ib) Papua Barat mengalami peningkatan 0,13 persen bila dibandingkan dengan Ib November 2022, yaitu dari 111,19 menjadi 111,34.

    Baca juga:  BPS Papua Barat Akan Turunkan 8.000 Petugas Regsosek 2022

    Hal ini disebabkan naiknya Ib pada seluruh subsektor, yaitu subsektor tanaman pangan meningkat 0,11 persen, subsektor tanaman hortikultura meningkat 0,13 persen, subsektor tanaman perkebunan rakyat meningkat 0,07 persen, subsektor peternakan meningkat 0,09 persen, subsektor perikanan meningkat 0,23 persen, subsektor perikanan budi daya meningkat 0,04 persen, dan subsektor perikanan tangkap meningkat 0,24 persen. (LP9/Red)

    Latest articles

    Kejari Bintuni Klarifikasi Penanganan Kasus Korupsi Jembatan Kali Wasian, Kini Tahap...

    0
    TELUK BINTUNI, LinkPapua.com – Kasus dugaan tindak pidana korupsi proyek pembangunan Jembatan Kali Wasian di Kabupaten Teluk Bintuni kini telah memasuki tahap penuntutan. Kejaksaan...

    More like this

    Lima Poin Penting Misi Ayor Kosepa Sebagai Ketum BPC HIPMI Teluk Bintuni

    TELUK BINTUNI, Linkpapua.com-Badan Pengurus Cabang (BPC) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kabupaten Teluk Bintuni...

    Ketum HIPMI Apresiasi Dukungan Pemerintah Daerah Terhadap Hipmi

    TELUK BINTUNI, Linkpapua.com- Organisasi Wirausahaan HIPMI atau Himpunan Pengusaha Muda Indonesia, sebagai wadah bagi...

    Pemprov Papua Barat Dukung Penuh AFTI Kembangkan Atlet Futsal Tuli

    MANOKWARI, LinkPapua.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Barat menegaskan komitmennya mendukung penuh pengembangan olahraga...