MANOKWARI, Linkpapua.com – Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Papua Barat mencatat kenaikan realisasi anggaran di atas 1% dalam kurun sepekan. Per 27 Mei 2022 serapan anggaran menyentuh 13,9 persen dari 12,8% pada 23 Mei.
Kepala BPKAD Papua Barat Enos Aronggear mengatakan, perubahan realisasi terjadi ketika hari kerja. Ada pekerjaan yang diajukan OPD dan itu akan berakibat pada pengeluaran sehingga ada kenaikan presentasi.
“Belanja kita sebesar Rp6.778.259.711.635. Dan realisasi sampai 27 Mei sebesar Rp945.178.688.091 (13,9 persen),” jelas Enos, Jumat (27/5/2022).
Ia menyebutkan, 22 April dana otsus dan DTI baru diterima di Papua Barat sebesar 30 persen untuk tahap pertama. Kata Enos, diharapkan dalam bulan Mei sampai pertengahan Juni bisa mengalami peningkatan 25 persen kalau proses lelang sudah berjalan.
Bicara soal realisasi anggaran, kata dia juga bicara penerimaan.
“Kapan uang ini diterima terutama dana Otsus dan DTI setiap tagihan ada progres. Tanpa progres tidak akan diproses,” jelasnya.
Kedua soal pelelangan di OPD yang dilaksanakan biro barang dan jasa. Menurut Enos, pengajuan pelelangan oleh OPD tergantung kesiapan OPD itu sendiri.
“Saat pelelangan selesai maka OPD bisa mengajukan tagihannya bisa pencairan dan situ bisa lihat prosentasi terus berjalan,” paparnya.
Sementara soal presentasi realisasi anggaran sampai 50 persen, maka anggaran yang masuk juga harus 50 persen. Sementara saat ini anggaran baru masuk 30 persen.(LP9/Red)