MANOKWARI,Linkpapua.com – Anggota MPR/DPR RI Fraksi NasDem Dapil Papua Barat Cheroline Chrisye Makalew menggelar sosialisasi 4 Pilar MPR RI di Oriostom Bay Hotel, Manokwari, Senin (2/12/2024). Sosialisasi juga melibatkan Rektor Universitas Caritas Indonesia Prof. Roberth KE Hammar. Prof Robert Hammar tampil sebagai salah satu pemateri. Peserta sosialisasi merupakan mahasiswa UNCRI berjumlah 76 peserta.
Makalew menyebutkan, sosialisasi 4 pilar diharapkan bisa menyentuh masyarakat terbawah sebagai dasar ideologi berbangsa.
“Semua anggota MPR RI seluruhnya berkewajiban menyosialisasikan 4 pilar MPR RI kepada masyarakat. 4 pilar tersebut yaitu, Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika,” jelas Makalew.
Makalew memaparkan, pilar pertama adalah Pancasila yaitu sebagai dasar, ideologi dan pandangan hidup. Makalew menyebutkan, Pancasila mengandung nilai-nilai fundamental yang menjadi pedoman bagi kehidupan sehari-hari.
“Pilar kedua UUD 1945 merupakan dasar konstitusional bagi penyelenggaraan bernegara. Sebagai konstitusi tertinggi UUD yang mengantur pemerintahan, berhubung antar lembaga negara serta hak dan kewajiban warga negara,” ujarnya.
Selanjutnya pilar ketiga NKRI yang menjadi landasan negara. Pilar ini menegaskan bahwa bentuk negara Indonesia adalah negara kesatuan dimana seluruh wilayah Indonesia merupakan satu entitasyangh tidak bisa dipisahkan dengan kekuasaan negara bersifat sentral.
Yang terakhir pilar keempat, yaitu Bhinneka Tunggal Ika yang merupakan semboyan yang menyatukan bermacam-macam suka, agama, ras dan golongan. Pilar ini sebagai penengah dari ancaman dan gangguan baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
Pilar ini juga menjaga kemajemukan dan persatuan serta penangkal dari pengaruh ideologi yang bertentangan dengan pancasila seperti radikalisme, ekstremisme dan liberalisme berlebihan.
Makalew menuturkan bahwa pentingnya mensosialisasikan 4 pilar ini kepada masyarakat. Karena saya ini maraknya tantangan terhadap persatuan dan kesatuan bangsa. Adanya sentimen SARA, gerakan separatis serta meningkatnya kasus-kasus intoleransi di berbagai daerah. Dikatakan bahwa gerakan-gerakan ini akan mengikis persatuan dan kesatuan bangsa.
“Dengan kita menggali nilai-nilai yang terkandung dalam 4 pilar ini maka akan memberikan pemahaman kepada masyarakat serta komitmennya dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa,” selanya.
Prof Roberth Hammar: Edukasi Harus Terus Dilakukan
Rektor Universitas Caritas Indonesia Prof Roberth KR Hammar mengatakan bahwa dari sisi akademisi dalam mengkaji 4 pilar tersebut memiliki banyak tantangan. Dirinya mengaharapkan 4 pilar ini dapat dipahami oleh masyarakat.
Disebut Roberth bahwa yang dibutuhkan adalah pemahaman masyarakat yang baik mengenai banyaknya perbedaan di Indonesia. Dari perbedaan itulah perlunya upaya bagi MPR untuk terus menyosialisasikan agar masyarakat tereduksi sehingga terhindar dari perpecahan akibat perbedaan pendapat.
“Sosialisasi juga perlu ditekankan bagi kalangan rentan yang kurang memahami mengenai ideologi, soal radikalisme perlunya edukasi yang menyeluruh sehingga masyarakat terhindar dari dampak negatifnya,” papar Roberth.
Roberth Hammar juga menyoroti keberadaan anggota MPR dapil Papua Barat agar dapat bekerja menyeluruh dalam menyosialisasikan 4 pilah MPR. Menurutnya perlu merangkul organisasi-organisasi pemuda dalam menyosialisasikan pilar MPR karena generasi muda merupakan agen penerus.
“Anak-anak muda inikan yang dilihat yang realitas, apa yang mereka lihat dan apa yang mereka hadapi. Maka itulah yang perlu di buat oleh MPR. Dah kali ini hadir ibu Cheroline sudah datang melakukan sosialisasi ini dan hal ini merupakan hal yang baik untuk ke depannya,” tuturnya
Dikatakan bahwa nantinya juga akan ada sosialisasi dari anggota DPD RI Lamek Dowansiba yang akan mengedukasi masyarakat dalam memahami 4 pilar MPR RI. Disebut bahwa makna sosialisasi merupakan pengingat kembali terhadap sejarah bangsa. (LP14/red)