JAKARTA, Linkpapua.com– bp Indonesia dan Program Beasiswa Chevening menandatangani nota kesepahaman (MoU) di Kedutaan Besar Inggris di Jakarta. MoU ini akan mensponsori para sarjana atau pelajar dari Papua untuk meemgambil program S2 di universitas mana pun di Inggris.
Penandatanganan disaksikan oleh Dadan Kusdiana, Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, dan Luky Yusgiantoro, Sekretaris SKK Migas. Beasiswa akan mulai diterapkan pada 2025 hingga 2028.
Beasiswa Chevening/bp akan diberikan kepada individu yang dapat menunjukkan komitmen dan keterampilan yang dibutuhkan untuk menjadi pemimpin masa depan bagi Indonesia, khususnya di wilayah Papua. Sebagai bagian dari komitmen bersama Kedutaan Besar Inggris Jakarta dan bp Indonesia untuk mendukung pengembangan sumber daya manusia Papua, beasiswa ini akan diberikan kepada siswa keturunan Papua Indonesia.
Duta Besar Inggris untuk Indonesia Dominic Jermey, mengatakan, pihaknya sangat senang dapat meluncurkan beasiswa ini bersama dengan bp Indonesia.
“Kemitraan strategis ini sangat selaras dengan misi Inggris untuk mendukung pengembangan sumber daya manusia dan membangun kapasitas para pemimpin masa depan Indonesia, khususnya di kawasan Papua,” katanya.
Dominic mengaku berterima kasih atas dukungan dari bp Indonesia. Ini akan memungkinkan banyak generasi muda dengan potensi kepemimpinan untuk mengakses kesempatan yang dapat mengubah hidup sebagai penerima beasiswa Chevening dan untuk memberikan kontribusi positif seumur hidup bagi masa depan Indonesia setelah menyelesaikan studi mereka.
“Seiring perayaan ulang tahun ke-75 hubungan diplomatik Inggris-Indonesia tahun ini, kami menyambut baik kolaborasi yang sangat baik ini dan berharap dapat bermitra dengan pihak lain, termasuk perusahaan dan lembaga pemerintah, untuk mewujudkan potensi besar kaum muda Indonesia melalui Program Beasiswa Chevening” paparnya.
Kathy Wu, Presiden Regional bp Asia Pacifik, gas & energi rendah karbon, mengatakan, bp Indonesia memiliki rekam jejak yang terbukti dalam meningkatkan pendidikan bagi masyarakat yang tinggal di sekitar wilayah operasi di Tangguh. Salah satunya berhasil menggandakan rata-rata tahun sekolah dari empat menjadi delapan tahun.
“Selain itu, kami telah memberikan beasiswa kepada lebih dari 1.300 siswa SMA dan universitas Papua. Kami percaya ini adalah kesempatan yang tepat untuk mengirim talenta Papua Indonesia untuk belajar di luar negeri, dan sangat menyenangkan dapat bermitra dengan Kedutaan Besar Inggris untuk Indonesia dan program Beasiswa Chevening yang bergengsi untuk mencapai kemajuan penting,” jelasnya.
bp telah berada di Indonesia selama lebih dari 55 tahun, dan selama periode ini pihaknya selalu menempatkan masyarakat sebagai inti dari apa yang diakukan. Menjadi produsen gas terbesar di Indonesia dan beroperasi di Teluk Bintuni, Provinsi Papua Barat, pengembangan masyarakat dari wilayah Papua merupakan bagian penting dari program pembangunan berkelanjutan jangka panjang bp.
Tentang bp Indonesia
bp mengoperasikan Tangguh LNG, yang merupakan produsen gas alam terbesar di Indonesia, dengan produksi LNG rata-rata 2,1 miliar kaki kubik per hari dari operasi tiga kereta, terhitung sekitar sepertiga dari produksi gas nasional.
Sebagai bagian dari program investasi sosialnya, Tangguh telah memberikan beasiswa kepada lebih dari 1.300 siswa sekolah menengah dan universitas Papua.
Beasiswa Chevening/bp akan diberikan kepada siswa keturunan Papua Indonesia. Beasiswa ini mendukung para sarjana S1 untuk belajar gelar S2 satu tahun di sebuah universitas di Inggris.
Beasiswa Chevening adalah program beasiswa global dari Pemerintah Inggris, yang didanai oleh Kantor Luar Negeri, Persemakmuran, dan Pembangunan (FCDO) dan organisasi mitra. Beasiswa ini mendukung gelar S2 yang diajarkan selama satu tahun di universitas-universitas Inggris untuk individu dengan potensi yang dapat dibuktikan untuk menjadi pemimpin masa depan, pengambil keputusan, dan pembentuk opini.
Di Indonesia, Chevening memiliki tiga mitra lokal lainnya, yaitu PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI dan Yayasan NAMA.
Chevening dimulai pada tahun 1983 dan telah berkembang menjadi skema beasiswa internasional yang bergengsi. Alumni Chevening berasal dari lebih dari 160 negara dan wilayah di seluruh dunia. Selama lima tahun terakhir, Chevening telah memberikan hampir 8,000 beasiswa. Ada lebih dari 55.000 Alumni Chevening di seluruh dunia yang terdiri dari jaringan global yang berpengaruh dan sangat dihormati.
• Nama ‘Chevening’ berasal dari Chevening House di Sevenoaks, Kent – saat ini kediaman resmi bersama Menteri Luar Negeri Inggris.
• Untuk informasi lebih lanjut tentang Beasiswa Chevening, silakan akses melalui website: chevening.org/apply.(LP2/Red)