MANOKWARI, LinkPapua.com – SMP IT Insan Mulia (SMPIT IM) Manokwari, Papua Barat, mengadakan akhirussanah menandai kelulusan angkatan pertama siswa dengan Kurikulum Merdeka. Sebanyak 35 siswa resmi dinyatakan lulus.
Kegiatan diselenggarakan di Aula Hotel Valdos Manokwari, Minggu (26/5/2024), yang dihadiri perwakilan Dinas Pendidikan Manokwari, pendiri Yayasan Lentera Hati, serta mitra kerja sekolah.
Kepala SMPIT IM, Makrup, dalam laporannya menyatakan bahwa kegiatan akhirussanah merupakan prosesi resmi untuk mengembalikan siswa kepada orang tua mereka.
“Tidak terasa 3 tahun telah bersama, hari ini Bapak-Ibu telah melihat perkembangan anak-anak. Walau tidak menempuh pendidikan di TPA (Taman Pengajian Al-Qur’an), kualitasnya dapat kita saksikan tadi bersama. Maka harapannya Bapak-Ibu dapat menjaga anak-anak kita ini untuk lebih baik lagi ke depannya. Dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim, saya kembalikan ananda sekalian kepada orang tua,” ucapnya.
Ali Sunarko mewakili Dinas Pendidikan Manokwari mengucapkan terima kasih atas kepedulian Yayasan Lentera Hati Manokwari dalam dunia pendidikan, yang telah mendirikan sekolah dari jenjang PAUD hingga SMA.
Dia berharap ke depannya SMPIT IM dapat menambah rombongan belajar kelasnya sehingga siswa SMP dapat lebih terdistribusi.
“Saya berharap ke depan bisa ada tambahan rombel, ya, untuk SMP IT ini. Saat ini ada sekolah SMP itu yang sampai 11 rombel sehingga ada penerapan sekolah siang untuk bisa mengakomodirnya,” imbuhnya.
Dia menambahkan SMPIT IM merupakan satu dari dua SMP yang telah berhasil menjadi sekolah penggerak angkatan pertama. Itu berarti lulusan mereka tahun ini adalah lulusan pertama dengan Kurikulum Merdeka di Manokwari.
“Jadi, SMPIT ini merupakan sekolah penggerak pertama, jadi setelah ini harus mengimbaskan ilmunya kepada sekolah lain. Selain itu, juga harus siap untuk menjadi sekolah rujukan dari SMP lain di Manokwari,” tambahnya.
Mugiono selaku pendiri yayasan menyatakan akan diupayakan untuk menambah rombel belajar untuk SMPIT IM. Saat ini, kata dia, masih terdapat lahan yang bisa dimanfaatkan untuk penambahan jumlah kelas.
Selain itu, dia juga menyampaikan momen ini patut dijadikan momen untuk bersyukur atas ilmu yang telah diperoleh seluruh siswa.
“Momen ini merupakan bentuk syukur kita kepada Allah atas segala usaha kita baik orang tua maupun sekolah yang secara bersama-sama membina anak kita sehingga bisa memiliki karakter dan kemampuan seperti sekarang,” tuturnya.
Andriani, salah satu orang tua siswa, sangat bersyukur dengan pendidikan karakter yang dibangun sekolah pada anaknya. Dia menyampaikan dalam era saat ini, akhlak dan karakter seseorang sangatlah diperlukan guna mengimplementasikan ilmu yang diperoleh dalam kehidupan bermasyarakat. (LP2/red)