MANOKWARI, LinkPapua.com – Perwakilan Aktivis Anak Asli Amban (A-4) sekaligus Sekretaris Umum DPP BMP21 Papua Barat, Markus Fatem, mendorong pembangunan Tempat Pemakaman Umum (TPU) Amban dalam Sidang XXX Jemaat GKI Petrus Amban yang akan berlangsung 24 November nanti.
Menurut Fatem, TPU Amban penting jadi pembahasan dalam Sidang Jemaat XXX GKI Petrus Amban nanti. Ia menjelaskan meskipun secara fisik dan administratif telah siap, kendala terbesar yang dihadapi saat ini adalah terbatasnya anggaran.
“Dari sisi fisik dan manajerial, kami sudah siap. Namun, kendala terbesar yang kami hadapi adalah masalah dana. Sumber daya alam dan manusia sudah ada, tapi kita sangat lemah dari segi anggaran untuk membuka lahan TPU Amban baru. Situasi ini semakin memprihatinkan karena kuburan yang ada sekarang sudah melebihi kapasitasnya,” ujarnya, Sabtu (4/11/2023).
Ia melanjutkan dengan menjelaskan sejarah awal pembentukan kuburan Amban, yang dibuka pada 21 Juni 1959 dengan izin pemilik hak ulayat tanah adat, Yansen Mandacan dan Wilhelmus Mandacan, yang merupakan leluhur dari Obby Mandacan, pemilik hak ulayat kuburan Amban saat ini.
“Menurut catatan sejarah dan laporan-laporan dari murid sekolah minggu di Mansinam tahun 1890-1962, ibadah pemakaman pertama kali diadakan pada 21 Juni 1959 untuk seorang anak kecil warga Belanda bernama Korneles Weidemma. Pendaratan Injil Tuhan di Pantai Amban pada 11 Februari 1897 menjadi awal dari perkembangan gereja di Amban,” jelasnya. (*/Red)