TELUK BINTUNI, LinkPapua.com – Pangdam XVIII/Kasuari, Mayjen TNI Gabriel Lema, bertemu dengan Lembaga Masyarakat Adat (LMA) Tujuh Suku, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan pemuda Kabupaten Teluk Bintuni di Rumah Negara, Teluk Bintuni, Senin (7/8/2023).
Pangdam Gabriel menyatakan komitmen TNI-Polri dalam mendukung dan mengawal kehidupan masyarakat di wilayah ini.
Ia menegaskan peran TNI-Polri tak hanya berfokus pada perlindungan, tetapi juga mempercepat pembangunan demi meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Keyakinan ini menjadi jaminan bagi masyarakat Teluk Bintuni agar merasakan kehidupan yang lebih baik, aman, dan nyaman.
“Dengan kita bertatap muka langsung seperti ini, saya dapat mendengar secara langsung berbagai macam persoalan yang merupakan tanggung jawab bersama. Saya akan bergerak bersama masyarakat dan tentunya akan disampaikan kepada para unsur terkait lainnya,” ujarnya.
Mengenai rekrutmen prajurit, Pangdam Gabriel menjelaskan Kodam XVIII/Kasuari, bersama Polda di wilayah Papua Barat dan Papua Barat Daya, telah merancang rekrutmen secara menyeluruh. Proses ini mencakup berbagai strata, baik Tamtama, Bintara, maupun Perwira.
Ia juga berpesan kepada LMA Tujuh Suku untuk mengidentifikasi daerah-daerah yang belum memiliki kehadiran TNI-Polri. Hal ini akan mendukung efektivitas penggunaan dana Otonomi Khusus (Otsus) yang dapat memberikan manfaat langsung kepada masyarakat, khususnya orang asli Papua (OAP).
Terkait Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD), Pangdam Gabriel mengharapkan pemerintah daerah untuk proaktif dalam melaksanakan program ini. Ia berpesan bahwa pembangunan harus fleksibel sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan berjalan dengan anggaran yang telah disiapkan pemerintah daerah.
Ketua LMA Tujuh Suku Teluk Bintuni, Marthen Wersin, menyampaikan apresiasi kepada Pangdam Gabriel dan rombongan atas kunjungan ini. Ia mengungkapkan bahwa situasi di Teluk Bintuni terjaga dengan baik.
Teluk Bintuni, kata dia, ditetapkan sebagai kawasan industri pemerintah dan LMA ingin menjalin kerja sama yang baik untuk memastikan hak-hak suku terjamin.
“Oleh karena itu, kami ingin bekerja sama dengan pemerintah agar apa yang menjadi hak-hak kami tujuh suku di sini agar berkoordinasi secara baik,” tuturnya.
Marthen juga menyoroti pentingnya perhatian terhadap rekrutmen prajurit dan pemuda setempat. “Anak-anak kami juga agar diperhatikan,” pintanya,
Ketua KNPI Teluk Bintuni, Kenik Keniwara, mengungkapkan pertemuan ini bagian dari kerinduan LMA dan tokoh masyarakat untuk mendekatkan Pangdam Gabriel dengan masyarakat. Hal ini memungkinkan komunikasi yang lebih efektif untuk menjaga keamanan dan perdamaian di Teluk Bintuni.
Pertemuan ini turut dihadiri para Asisten Kasdam, para Kabalakdam, Danbrigif 26/GP, Dandim 1806/Teluk Bintuni, Danyonif 763/SBA, serta sejumlah tokoh masyarakat adat, agama, dan pemuda Teluk Bintuni. (*Red)