MANOKWARI, linkpapua.com– Dewan Pimpinan Wilayah Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mengumpulkan tujuh ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PPP, Sabtu (8/4/2023). Momentum ini jadi ajang konsolidasi dalam rangka bedah daerah pemilihan menuju pileg 2024.
Ketua DPW PPP Papua Barat Yasman Yasir mengatakan penjaringan bakal calon legislatif ini dilakukan oleh pengurus partai di semua tingkatan. Ia mengaku, tantangan caleg PPP sangat kompleks di 2024. Karena itu, caleg harus dipilih proporsional.
“Sebagai ketua DPW saya meminta kepada seluruh kader PPP di Papua Barat agar mengamankan amanah partai dari dewan pimpinan pusat,” kata Yasman.
Dia mengatakan terkait penjaringan caleg, perlu diperhatikan asas keterbukaan dan keadilan serta memberikan proteksi bagi kader dengan mengedepankan proporsional.
“Juga meminimalisir timbulnya gesekan di dalam struktur partai, terutama berkenaan dengan bakal calon yang tidak dapat diakomodir,” katanya.
Dia juga menekankan agar DPC Kabupaten dalam perolehan kursi harus tegak lurus serta mengacu pada filosofi tusuk sate jadi harus sinkron dengan perolehan kursi di tingkat provinsi dan pusat.
“Jadi harus serangkai seperti filosofi tusuk sate, semua terangkai dari kabupaten hingga provinsi dan pusat,” katanya
Dia menegaskan bahwa sinkronisasi perolehan suara ini akan dijadikan penilaian serius oleh Pimpinan DPP PPP. Yasir juga menyadari bahwa tantangan ke depan semakin hebat, terutama perebutan perolehan kursi legislatif di Kabupaten, Provinsi dan Pusat.
“Karena kader harus kerja keras untuk merebut suara. Tapi saya yakin kader kader PPP dengan misi yang konkret bisa merebut kepercayaan rakyat,” ucapnya.
Ketua DPC PPP Kabupaten Manokwari, Abu Rumkel menambahkan tantangan ke depan partai berlambang Ka’bah itu di Manokwari semakin komplek. Terutama penambahan Dapil serta penambahan Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang ditetapkan sementara sekitar 135.300 pemilih yang dibagi empat dapil.
“Kami perkirakan terjadi peningkatan pada angka DPT ini. Kami optimis dengan ditempatkan para tokoh dan milineal di empat dapil bisa memberikan dampak perolehan kursi yang bisa kita harap,” kata Rumkel.
Walau demikian Rumkel menjelaskan dengan penambahan dapil di Manokwari dan pembagian wilayah ini tentu membuat sejumlah caleg yang ditetapkan harus lebih banyak melakukan kerja ekstra.
“Ada kelurahan atau kompleks yang bergeser misalnya dari awalnya dapil satu ke dapil dua hal ini merupakan tantangan tersendiri bagi kami,” katanya
Misalnya Dapil 1 di Distrik Manokwari Barat yang sangat luas, setelah penetapan tambahan dapil terpaksa dibagi sejumlah kelurahan yang awalnya berada di dapil 1. (LP2/red)