BINTUNI, Linkpapua.com – Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat, Rabu (20/7/2022), menyebabkan aif sungai meluap hingga ke permukiman warga di Kampung Bangun Mulya, Stengkol, Distrik Tembuni, Rabu (20/7/2022).
Akibatnya, fasilitas umum, seperti rumah ibadah, pustu, kantor pemerintah kampung, bangunan sekolah, hingga rumah warga terendam banjir.
Zainudin, salah satu warga, mengaku kondisi ini sudah dua kali terjadi dalam beberapa pekan terakhir. Warga kampung, kata dia, hanya pasrah dengan kondisi ini.
“Sudah dua kali kampung kami tergenang air. Kami hanya pasrah karena hujan kalau deras kemudian air kali meluap hingga ke permukiman,” kata Zainudin.
Dia mengatakan, saat ini warga belum mengungsi dan memilih bertahan di rumah masing-masing. “Iya sekarang kita belum mengungsi, masih bertahan di rumah masing-masing. Tapi, cuaca saat ini bisa kemungkinan kita akan mengungsi cari dataran tinggi,” bebernya.
Warga lainya, Danu Ardiansyah, mengatakan saat ini air tergenang di beberapa jalur. “Rumah warga di jalur tergenang luapan air sungai, saat ini debit air semakin tinggi,” ucapnya.
Dia mengaku telah menginformasikan hal tersebut kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). BPBD merespons dengan mengirim beberapa perahu ke kampung.
Selain itu, kata Danu, warga berharap pemerintah membangun tanggul di dekat bantaran kali sehingga bisa mencegah luapan air kali ketika hujan deras.
“Kami berharap pemerintah dalam waktu dekat bisa membangun tanggul untuk mencegah air kali,” harapnya.
Penjabat Gubernur Papua Barat, Paulus Waterpauw, sebelumnya mengatakan pada banjir pertama telah memerintahkan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait untuk turun ke lokasi.
“Saat itu saya sudah minta OPD terkait melalui BPBD Papua Barat untuk turun ke sana. Memang ini banjir tahunan yang tidak terlalu signifikan, akan tetapi tim kemudian menyalurkan bantuan,” ujarnya.
BPBD Papua Barat mengingatkan sejumlah wilayah rawan bencana banjir untuk lakukan pencegahan dan kesiapsiagaan selama cuaca ekstrem selama Juli hingga Agustus.
Kepala BPBD Papua Barat, Derek Ampnir, mengatakan hasil rapat kerja bersama antara BPBD dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Manokwari curah hujan tinggi terjadi selama Juli hingga Agustus 2022.
Beberapa wilayah di Papua Barat yang memiliki risiko tinggi bencana banjir, yakni Kabupaten Manokwari, Teluk Wondama, Teluk Bintuni, Kota Sorong, dan Kabupaten Sorong.
“Tugas kita perkuat pencegahan dan kesiapsiagaan oleh warga yang berada di daerah rawan banjir,” imbaunya.
Selain itu, masyarakat diminta memantau langsung peringatan dini yang dikeluarkan oleh BMKG di wilayahnya masing-masing.
“Otoritas peringatan dini dikeluarkan oleh BMKG, informasi tersebut yang digunakan untuk langkah selanjutnya yakni kesiapsiagaan,” lanjutnya.
Dalam dua bulan terakhir, BPBD Papua Barat mencatat tiga wilayah terjadi banjir, yakni Distrik Wasior di Kabupaten Teluk Wondama, Distrik Tembuni di Teluk Bintuni, dan Distrik Masni di Manokwari. (LP2/Red)