MANSEL, Linkpapua.com – Masyarakat Distrik Dataran Isim, Manokwari Selatan, meminta pemerintah provinsi memulai rehabilitasi ruas jalan menuju Distrik Isim. Jalur ini rusak parah akibat banyak dilalui kendaraan bertonase tinggi.
Sebelumnya Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan, menjanjikan akan merekonstruksi ruas jalan ini. Menurutnya, pengerjaan akan dimulai setelah truk truk pengangkut material tidak lagi beraktivitas.
Tokoh pemuda Distrik Isim, Ibrahim Iba, menyampaikan bahwa warga Isim kembali terisolasi akibat rusaknya ruas jalan dari kali Toku hingga ibu kota Isim. Angkutan umum yang biasanya melayani penumpang kini tak lagi beroperasi karena semuanya sudah mengalami kerusakan.
“Kami berharap agar pemerintah provinsi bersama semua pihak terkait untuk segera memulai pengerjaan ruas jalan ini. Kami minta secepatnya. Kalau tidak, warga akan kembali melakukan pemalangan di ruas jalan Manokwari-Bintuni,” terang Ibrahim, Minggu (13/3/2022).
Menurut Ibrahim, masyarakat di Isim sudah sangat kesulitan mencari angkutan umum. Angkutan umum trayek Isim tak ada lagi yang beroperasi ke daerah itu karena sudah berulangkali mengalami kerusakan akibat kondisi jalan yang rusak parah.
“Jadi sementara ini kami di Isim kembali terkurung. Kami terisolasi,” katanya.
Apa yang disampaikan oleh Anak dari kepala suku Isim tersebut dibenarkan oleh kepala Distrik Dataran Isim Agus Iba. Melalui sambungan teleponnya Agus menyampaikan bahwa ancaman masyarakat untuk memalang ruas jalan Manokwari-Bintuni juga sudah dilontarkan beberapa hari lalu. Masyarakat tinggal menunggu sikap pemerintah.
Jika tak ada kepastian, masyarakat akan memblokir jalan. Kepala distrik menyebutkan banyak alasan yang membuat masyarakat tidak bisa lagi bersabar.
“Salah satunya jika ada warga yang sakit dan harus dirujuk ke rumah sakit maka kondisi pasien sangat memperihatinkan. Berulangkali pasien harus diturunkan dan dinaikkan kembali ke kendaraan karena kondisi jalan yang parah. Itu kalau ada mobil yang mau, harus banyak warga yang antar karena biasa di jalan kita turun naik kendaraan kalau mobilnya tenggelam di lumpur. Sedangkan mobil puskesmas saat ini sudah kembali rusak, jadi kalau kita mau bawa keluarga berobat ya, kita bayar mobil lain, itupun kalau dapat,” kata Kadistrik. (LP2/Red)