27.6 C
Manokwari
Sabtu, April 20, 2024
27.6 C
Manokwari
More

    50.000 Buruh Turun ke Jalan Peringati May Day, Bisa Memicu Klaster Corona

    Published on

    JAKARTA, Linkpapua.com – 50.000 buruh diperkirakan akan turun ke jalan memperingati May Day atau Hari Buruh yang jatuh tepat hari ini, Sabtu (1/5/2021). Aksi tersebut memicu kekhawatiran akan munculnya klaster baru Covid-19.

    “Inikan di tengah masih melonjaknya kasus Corona. Aksi aksi demonstratif seperti Hari Buruh akan sangat rentan jadi klaster penularan. Karena itu harus bisa dicegah,” terang Nursyamsuddin A Fahmi, sosiolog Sulsel, Sabtu (1/5/2021).

    Menurut Nur, tidak mungkin bisa menerapkan protokol kesehatan secara optimal dalam kerumunan massa. Interaksi orang per orang sulit dikendalikan. Apalagi dalam aksi-aksi unjuk rasa, di mana massa turun dalam jumlah tak terbatas.

    Baca juga:  Diplot Partai NasDem, Dominggus Mandacan Maju Caleg di DPR RI

    “Saya kira peringatan May Day harus dilakukan dengan format baru. Mungkin dialog terbatas. Atau bisa juga penyampaian aspirasi secara webinar,” pinta Nur.

    Tapi semua ini tergantung cara pemerintah menyikapinya. Sebaiknya kata Nur pemerintah memfasilitasi penyampaian aspirasi buruh. Ketidakhadiran pemerintah akan membuat masalah seperti ini akan lebih runyam.

    Nur mengingatkan bahwa badai Corona yang menerjang India saat ini karena faktor apatisme penguasa. Ada upacara keagamaan yang mengumpulkan jutaan orang dan pemerintah tidak hadir di sana.

    “Akhirnya apa yang terjadi di India. Angka kematian mencapai 4.000 orang sehari. Apakah kita mau seperti itu? Ini harus dicegah. Dengan apa? Ya sikap tegas pemerintah,” katanya.

    Baca juga:  M.Nuh: Pers Harus Terdepan Mengedukasi Publik Lawan Covid-19

    Menurut Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal massa buruh dari KSPI yang akan mengikuti May Day sekurang-kurangnya berjumlah 50 ribu buruh.

    “Mereka tersebar di 3.000 perusahaan/pabrik, 200 kabupaten/kota, dan 24 provinsi. Seperti DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Lampung, Bengkulu, Riau, Kepulauan Riau, Aceh, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Nusa Tenggara Barat, Gorontalo, Sulawesi Selatan, Maluku, dan sebagainya,” kata Said Iqbal dalam keterangan tertulis, Kamis (29/4/2021).

    “Aksi buruh yang dilakukan di berbagai daerah wajib mengikuti protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran COVID-19, seperti melakukan rapid antigen, menggunakan masker, handsanitizer, hingga menjaga jarak,” sambung Said

    Baca juga:  Tim Avatar Bekuk 2 Pelaku Curanmor DPO Polres Sorong di Manokwari

    Tidak hanya buruh, aksi May Day juga akan diikuti oleh sejumlah elemen mahasiswa dari berbagai kampus ternama seperti BEM ITB, UNJ, Unand, dsb. Dalam hal ini, KSPI sudah bertemu dan berdiskusi dengan pengurus Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) dan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI).

    “Mahasiswa dan buruh akan bergerak bersama untuk menyuarakan satu tuntutan yang sama, yaitu penolakan terhadap omnibus law UU Cipta Kerja,” tegasnya. (*/Red)

    Latest articles

    PFM Ingatkan Pj Gubernur Alokasikan Anggaran Memadai untuk MRPBD

    0
    SORONG, Linkpapua.com- Mananwir Paul Finsen Mayor (PFM) mengingatkan Pj Gubernur Papua Barat Daya agar memperhatikan keuangan MRPBD. Sebab posisi MRPBD hari ini sangat strategis...

    More like this

    Forkoda PP DOB Minta Calon Kepala Daerah di Tanah Papua Wajib Tes DNA

    JAKARTA, linkpapua.com - Ketua Forum Komunikasi Daerah untuk Percepatan Pembentukan Daerah Otonomi Baru (Forkoda...

    Sekjen PWI Bantah DK Soal Anggaran UKW Rp2,9 M tak Jelas: Itu Fitnah

    JAKARTA, linkpapua.com- Sekretaris Jenderal PWI Pusat Sayid Iskandarsyah membantah pernyataan Dewan Kehormatan PWI terkait...

    Polisi Ringkus 5 Kawanan Pengedar Ganja di Teluk Bintuni

    TELUK BINTUNI,LinkPapua.com- Polres Teluk Bintuni meringkus lima anggota jaringan pengedar narkoba dalam operasi penangkapan...